Kamis, 31 Maret 2016
JAWA TENGAH, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Kompleks Pergudangan Bulog di Kedung Kelor, Tegal, Jawa Tengah. Sidak ini mendapati gudang Bulog belum terisi gabah hasil panen petani.
"Gudang ini (seharusnya) pasti bisa terisi penuh gabah. Uang ada, gedung ada, di mana persoalannya?" kecam Amran di lokasi sidak, Kamis (31/3/2016). "Yang kurang itu hanya usaha saja," tegas dia.
Amran menggelar sidak di sela kegiatan panen raya di Desa Padaharja, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Dalam kunjungan kerja itu, dia juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama kelompok tani setempat dengan Bulog.
Gudang Bulog di Tegal semestinya dapat menampung 100.000 ton gabah petani. "Kalau saya jadi kepala gudang pasti akan tinggal di sini dua hari penuh (memantau pembelian gabah petani," ujar Amran.
Bahkan, kata Amran, kepala gudang Bulog seharusnya juga mendatangi petani. "Mengayomi dan melihat keluhan mereka," sebut dia. Amran pun memberi waktu dua pekan kepada pimpinan Bulog untuk memastikan gudang mereka terisi penuh hasil panen petani.
Angka serapan gabah
Meski demikian, Amran menyatakan angka serapan gabah petani oleh Bulog pada tahun ini sudah naik dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu sebelum kita bentuk tim khusus, (Bulog) per hari hanya mampu menyerap 100 ton. Sekarang, angkanya sudah meningkat pesat, (menjadi) 7.000 ton per hari," ungkap Amran.
Pada 2016, Kementerian Pertanian telah meminta Bulog lebih gencar membeli hasil panen petani sejak dalam bentuk gabah. Harapannya, kebijakan itu membuat petani lebih mudah menjual hasil panen.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan Bulog menyerap gabah petani, terutama menyusul anjloknya harga gabah di beberapa wilayah hingga ke bawah level harga pembelian pemerintah (HPP).
Dari temuan penurunan harga gabah itulah, Kementerian Pertanian membentuk tim khusus yang melibatkan TNI dan Polri, selain Bulog, untuk memastikan gabah hasil panen petani terbeli.
Program khusus penyerapan gabah berlaku untuk periode Maret 2016 hingga Mei 2016. Targetnya, dalam periode itu terserap satu juta ton gabah petani. Bila target ini terwujud, harga gabah pun diharapkan ikut terdongkrak minimal ke level HPP, yaitu Rp 3.700 per kilogram.
http://regional.kompas.com/read/2016/03/31/22243911/Sidak.di.Tegal.Menteri.Pertanian.Dapati.Gudang.Bulog.Belum.Terisi.Gabah.Petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar