Jumat, 22 April 2016

Sejumlah Mitra Wonogiri Non Aktif, Stok Bulog Menipis

Kamis, 21 April 2016

WONOGIRI (KRjogja.com) - Sejumlah mitra Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam pengadaan beras miskin (Raskin) di daerah Wonogiri mundur atau non aktif memasok beras. Pasalnya, HPP (harga pembelian pemerintah) beras miskin yang ditetapkan Rp 7.300/kg dinilai jauh di bawah harga umum di pasaran yang sudah berkisar Rp 7.500-7.600/kg sehingga para pengusaha (mitra)  kesulitan memenuhi bahan baku raskin.

Menurut salah seorang mitra, ada perbedaan penetapan standar beras petani yang disetor ke Bulog antara kabupaten/kota satu dengan lainnya. "Di Pacitan misalnya Bulog di sana memberikan syarat yang tidak rumit sehingga diduga kini banyak beras kita yang lari ke sana," kata sumber yang enggan ditulis namanya.

Bahkan, lanjut mitra tadi, dengan harga pembelian beras di bawah HPP yakni Rp 7.200/kg para mitra Bulog tidak menanggung biaya angkutan sehingga lebih menguntungkan jika harus setor ke gudang Bulog Ngadirojo Wonogiri. "Akibat berkurangnya pasokan beras dari mitra, stok gudang Bulog Ngadirojo kini sangat minim," tandas dia.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Wonogiri Eddy Try Hardyantho SSos MM yang dikonfirmasi KR, Kamis (21/4), membenarkan ada sejumlah kecamatan yang menebus Raskin bulan April ini ke gudang Bulog Sragen. Soalnya, stok gudang Bulog Wonogiri menipis sehingga tidak mencukupi didistribusikan ke 25 kecamatan.

Dijelaskan Eddy, dari 70 569 KK atau rumah tangga sasaran (RTS) dengan total 1.058.535 kg Raskin di Wonogiri, ada 9 kecamatan yang menebus ke gudang Bulog Sragen untuk memenuhi kebutuhan 27.163 RTS. "Atau dengan total Raskin 407.445 kg," terang Kabag Perekonomian. (Dsh)


http://krjogja.com/web/news/read/297337/Sejumlah_Mitra_Wonogiri_Non_Aktif_Stok_Bulog_Menipis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar