Harianjogja.com, SLEMAN– Pembelian gabah Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Jogja tidak hanya dilakukan melalui gapoktan. Beberapa kali Bulog juga telah melayani pembelian langsung dari petani.
“Kemarin kami ketemu petani ada yang jual dua kuintal saja,” ungkap Kepala Bulog Divre Jogja Sugit Tedjo Mulyono pada wartawan saat melakukan Serapan Gabah dan Beras (Sergab) di Dusun Kwadungan, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Senin (18/4/2016).
Program penyerapan gabah dan beras ini merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan Dinas Pertanian dan pihak Dandim. Menurutnya, kegiatan ini untuk menepis anggapan Bulog yang tidak banyak bergerak menyerap gabah petani.
“Sekarang Bulog akan lakukan kegiatan pembelian. Kami sudah beli di penggilingan. Jadi gapoktan mengumpulkan lalu kami beli,” ungkap Sugit.
Unit Distribusi Gapoktan Widodo Manunggal Agus Sulistia Wibawa mengatakan, penjualan gabah pada Bulog baru dilakukan pertama kali. Sebelumnya petani hanya menjual secara mandiri. “Yang penting [gabah dan beras] petani tidak ada yang dibeli dengan harga murah. Dengan pembelian Rp3.700 [GKP per kg], petani tidak rugi. Ini tadi dibeli Rp4.000,” ujarnya.
Total luas lahan di areal Gapotan Widodo Manunggal mencapai 350 hektare. Saat ini, gabah jenis 64 dengan varietas ciherang ini sudah memasuki masa panen. “Yang diserap baru 10 ton,” kata dia.
Agus berharap agar Bulog dapat menyerap semua gabah hasil panen di hamparan seluas 350 hektare tersebut. Ia juga berharap, dari penyerapan gabah oleh Bulog pertama kali ini, kerjasama dengan pihak petani dapat terus terjalin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar