Senin, 04 April 2016

Penyerapan Gabah Bulog Masih Rendah

Senin, 4 April 2016

PURWOKERTO, suaramerdeka.com – Meski sudah memasuki panen raya, namun penyerapan gabah petani di wilayah eks Karisidenan Banyumas oleh Bulog Sub Divre IV Banyumas bersama mitra kerja, sejauh ini masih rendah.

Kondisi ini disebabkan, harga gabah di pasaran masih tinggi dibanding harga patokan pemerintah (HPP). Sementara di sisi lain, Bulog tetap harus melaksanakan penyaluran rutin raskin ke rumah tangga sasaran 9RTS) di wilayah tersebut.

Humas Bulog Sub Divre IV Banyumas, M Priyono mengatakan, hingga saat ini, pihaknya baru mampu menyerap gabah petani sebanyak 2.700 ton dari target tahun 2016, sebanyak 80 ribu ton. Sedangkan kebutuhan raskin tiap bulan yang harus disalurkan di empat kabupaten, yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara sebagyak 6.229.995 kilogram.

“Penyerapan tetap berjalan karena masa panen masih berlangsung dan untuk penyaluran raskin bulan ini tetap kami salurkan karena masih ada simpanan atau cadangan bulan sebelumnya,” katanya, Minggu (3/4).

rendahnya penyerapan beras petani tersebut, diakui karena harga gabah dan beras di pasaran masih di atas HPP. Untuk HPP beras Rp 7.300/kg. Sedang HPP gabah kering panen (GKP) Rp 3.700/kg. Menurutnya, saat ini rata-rata penyerapan beras atau gabah dalam sehari antara 300 ton hingga 400 ton. Bulog juga sudah menurunkan 19 orang petugas yang langsung membeli gabah petani.

Pihaknya tetap optimis, kuota tetap terpenuhi karena masa panen masih berlangsung dan harga gabah dan beras di pasaran kini mulai ada penurunan. “Ada 50 mitra kerja pengusaha perberasan yang sudah kontrak dengan kami dan ini masih ditambah Gapokan dan KUD yang tersebar di eks Karesidenan Banyumas. Mudah-mudahan target pengadaan tetap terealisasi,” tandasnya.

(Agus Wahyudi/CN39/SM Network)

http://berita.suaramerdeka.com/penyerapan-gabah-bulog-masih-rendah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar