Senin, 18 April 2016
Liwa (Lentera SL): Dandim 0422 Lambar, Letkol. Iskandar, geram terhadap Bulog Lampung Barat (Lambar). Pasalnya Bulog tidak melaksanakan instruksi Kementerian Pertanian RI yang mewajibkan menampung gabah hasil panen petani Lambar dan Pesisir Barat.
"Saya sudah minta Bulog Lambar untuk menampung hasil panen petani Lambar dan Pesisir Barat minimal yang ditargetkan Kementerian Pertanian yakni 16.857 ton beras," kata Iskandar, kemarin.
Menurut Dandim, pada saat dirinya mengundang Bulog, diperoleh keterangan mereka hanya siap menampung 2000 ton beras dari petani dan jumlah itu sangat jauh dari target. "Kami hanya ingin menjaga kehidupan petani, karena dengan Bulog membeli seluruh hasil panen, maka harga beras di Lambar akan terjaga dan stabil. Harapan kami kalau tahun yang akan datang terjadi gagal panen, maka stok Bulog untuk menggelar operasi pasar tercukupi. Oleh karenanya kami bertekad akan mengawal langsung kinerja Bulog Lambar," tegas Iskandar.
Dandim yang merupakan alumni Fakultas Hukum Unila ini menambahkan, Kodim 0422 Lambar telah memberikan peta dan data kepada Bulog di wilayah mana saja yang panen. Artinya, imbuh dia, pihaknya tidak hanya sebatas bicara tapi juga bertindak secara langsung hingga ke petani.
"Saya sudah perintahkan semua anggota kodim, koramil dan babinsa untuk mengecek secara langsung di wilayah mana saja yang sedang panen. Bahkan saya juga sudah perintahkan untuk membantu Bulog apabila ada kesulitan di lapangan," ujarnya.
Lebih lanjut ditegaskan oleh Iskandar, pihaknya juga akan meminta Bulog Lambar untuk membuat surat pernyataan resmi, yang menyatakan bahwa mereka memang tidak mau membeli gabah hasil panen petani. "Bulog harus buat surat pernyataan apabila mereka tidak membeli hasil panen petani," tandasnya. (Wan)
http://www.lenteraswaralampung.com/berita-1515-dandim-lambar-geram-pada-bulog-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar