Minggu,24 April 2016
JAKARTA, (PR).- Di musim panen raya ini, hingga minggu ketiga bulan April penyerapan beras oleh Perum Bulog hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. April 2015, penyerapan beras oleh Bulog mencapai 287.035 ton, dan saat ini, April 2016 telah mencapai 626.299 ton. Hal ini berarti pemerintah sudah hadir melalui Bulog dalam menstabilkan pasokan dan harga beras.
Namun demikian, menurut pengamat pertanian Husein Sawit, diperkirakan Perum Bulog tidak akan mampu memenuhi penyerapan gabah yang ditargetkan oleh pemerintah di musim panen raya ini mencapai 4 juta ton setara beras.
"Saat ini 40% penggilingan padi kecil mengaku kesulitan mendapatkan pasokan gabah, dan di musim panen raya kali ini mereka tidak bisa membeli gabah karena harga gabah sudah relatif tinggi," kata Huseindalam Forum Diskusi Publik bertema "Salah Urus Beras", di Jakarta, Sabtu, 23 April 2016.
Bincang-bincang agribisnis itu menampilkan narasumber pengamat pertanian Husein Sawit, Direktur Indef Enny Sri Hartati, Sekjen Agri-Business Club Tony J. Kristianto, dan anggota Ombudsman 2016-2021 bidang Agraria dan Pertanian A. Alamsyah Saragih.
Hal ini, kata Husein, tentunya tidak akan terjadi jika memang terdapat surplus produksi. Indikasi peningkatan harga pun terungkap melalui data BPS. Berdasarkan data perkembangan mingguan harga eceran beberapa komoditas strategis yang dikeluarkan BPS, harga beras termurah pada bulan April 2015 sebesar Rp 9.767 per kilogram, dan harga beras termurah pada bulan April 2016 di minggu ketiga ini mencapai Rp 10.406 per kilogram.
Permasalahan beras saat ini, menurut Enny disebabkan karena pemerintah tidak hadir dalam menyusun kebijakan yang pro terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Bulog pasti memiliki kendala yang mengakibatkan tidak optimalnya dalam melakukan penyerapan gabah beras.
Menurutnya, hal ini disebabkan rapuhnya kelembagaan Bulog. “Bulog ini kan bapaknya banyak, ada Kementan, Kemendag, BUMN, Kemensos, dan TNI, siapapun yang menjadi Dirut Perum Bulog pasti akan mengalami kesulitan dalam menghadapi model kelembagaan seperti ini,” ujar Enny menambahkan.
Beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Memenuhi ketersediaanya, menjamin keterjangkauan harganya, memastikan akses dan menjamin kualitasnya merupakan hal penting dalam menjaga ketentraman masyarakat dan ketahanan nasional.***
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/04/24/perum-bulog-diperkirakan-tak-mampu-penuhi-penyerapan-gabah-367559
Tidak ada komentar:
Posting Komentar