Kamis,31 Maret 2016
PATI – Agar bisa menyerap beras/gabah hasil panen para petani di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Pati, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Kabupaten Blora, Bulog Sub-Divre II Pati siap bermitra dengan banyak pihak.
Tidak sebatas dengan pengusaha, tapi juga kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan pedagang gabah maupun beras lainnya. Sebab, hal tersebut berkait dengan pengadaan stok pangan nasional yang selama ini penyerapannya dilakukan melalui sistem pengadaan.
Karena itu, masalah persyaratan kualitas gabah/beras untuk keperluan itu harus sesuai Inpres No 5/2015, sehingga bukan hanya asal-asalan. Dengan demikian, kata Kepala Bulog Sub-Divre II Pati, Ahmad Kholisun, sepenjang ketentuan persyaratan tersebut bisa dipenuhi, berapa pun gabah maupun beras para petani tetap akan dibeli sesuai ketentuan harga yang ditetapkan dalam Inpres tersebut.
Gabah kering panen (GKP) misalnya, di tingkat petani per kilogram Rp 3.700 tapi kadar airnya maksimal harus 25 persen, dan hampa/kotoran maksimal 10 persen. Sedangkan untuk beras di gudang Bulog, per kilogram Rp 3.700 dengan syarat kadar air maksimal 14 persen, “broken’’ maksimal 20 persen, dan kadar menir maksimal harus 2 persen.
Sudah Diatur
Untuk pembelian gabah di luar kualitas tersebut oleh pemerintah sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No 71/Permentan/PP.2000/12/2015.
Gabah kering panen (GKP), misalnya, bisa mencapai Rp 3.700 per kilogram bila kadar airnya maksimal 19-25 persen dan kadar hampa 7-10 persen. “Karena itu, jika gabah di luar persyaratan seperti kadar air mencapai 26-30 persen dan kadar hampa 11-15 persen, harga belinya sesuai ketentuan hanya Rp 3.300/kilogram,” ujarnya.
Jika kondisi kadar air maupun hampa/kotoran panenan gabah petani hasilnya seperti yang disebut terakhir, maka yang terjadi adalah beredarnya informasinya yang salah bahwa harga gabah kering panen petani merosot. Karena itu, pemahaman tentang ketentuan harga tersebut harus diikuti dengan pemahaman tentang persyaratan kualitas.
Untuk penyerapan pengadaan tahun 2016 dari enam wilayah sub-Divre di Jawa Tengah, Sub-Divre II Pati realisasinya tetap yang tertinggi. “Hingga Selasa (29/3) lalu dari 53 mitra kerja yang sudah kontrak beras sebanyak 24.510.000 kilogram realisasinya mencapai 20.204.250 kilogram dari target pengadaan seluruhnya 97.000.000 kilogram.” (ad-89)
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/bulog-siap-bermitra-dengan-banyak-pihak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar