Senin, 18 April 2016

Antisipasi Tengkulak, Bulog Turun Tangan

Senin, 18 April 2016

SRAGI – Dalam rangka mempercepat penyerapan gabah di tingkat petani, Bulog diminta turun langsung ke sawah di beberapa daerah panen raya.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi tengkulak yang biasanya mempermainkan harga di pasaran. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian Gatot Irianto saat melihat permasalahan para petani di Desa Purworejo, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Sabtu pagi (16/4). ”Bulog harus mau turun ke lapangan untuk membeli gabah petani.

Gabah yang langsung masuk bisa meminimalisir tengkulak. Saya minta tolong TNI agar dapat mengawal produksi pertanian. Kalau Bulog tidak mau beli gabah petani coba dicek, alasannya apa. Kalau perlu difoto, apakah benar karena kualitasnya atau karena hal lain,” ucapnya.

Gatot juga meminta agar Bulog dapat memberikan harga pantas kepada para petani. Sebab, menurutnya, kualitas produksi baik harus diimbangi dengan harga yang baik sehingga petani bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dibanding transaksi dengan tengkulak. ”Bulog harus bisa menampung produksi petani ini,” tegas Gatot di depan para petani dan sejumlah anggota TNI.

Bantu Irigasi

Selain meminta Bulog turun langsung ke petani lantaran adanya keluhan harga gabah yang murah, Gatot juga siap membantu persoalan irigasi di Desa Purworejo Kecamatan Sragi yang rusak dan mengakibatkan sawah tidak bisa teraliri ketika musim kemarau. ”Kami akan berusaha membantu apa yang menjadi keluhan petani. Mudah-mudahan secepatnya bisa ada solusi,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Dirut Pelayanan Publik Perum Bulog Wahyu Suparyono menyatakan siap menampung hasil produksi beras para petani.

Menurutnya, gabah yang disimpan di gudang bukan untuk Bulog, melainkan untuk masyarakat sebagai antisipasi ketahanan pangan. ”Bukan berarti beras yang masuk ke kami itu beras jelek. Ketahanan negara harus diiringi dengan ketahanan pangan. Kalau negara tanpa pangan maka akan terpuruk,” jelasnya.

Dengan disaksikan Ketua Tim Pengawas Program Serap Gabah Petani (Sergap) Mabes TNI AD, Brigjen TNI Basuki Abdullah, dan Komandan Kodim (Dandim) 0710/- Pekalongan, Letkol Inf Riza Anom Putranto, Wahyu menyatakan siap melawan tengkulak demi melindungi para petani. ”Kami siap menampung beras para petani. Kalau gudang kami tidak muat, akan saya sewakan lagi. Petani adalah pahlawan, bagaimanapun caranya jangan dikasih ke tengkulak. Langsung ke Bulog. Tengkulak kita lawan,” serunya. (H79-60)

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/antisipasi-tengkulak-bulog-turun-tangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar