Selasa, 26 April 2016

Kodam V/Brawijaya Bantu Bulog Percepat Penyerapan Beras

SELASA, 26 APRIL 2016

TEMPO.CO, Jakarta - Kodam V/Brawijaya mendorong Bulog Jatim untuk dapat mempercepat penyerapan beras sebesar 1 juta tahun dengan bantuan personel TNI-AD hingga di tingkat desa.

Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal Sumardi mengatakan anggota TNI-AD mulai dari Babinsa dan Komandan Koramil sudah turun ke lapangan untuk membantu membantu Bulog dalam menyerap gabah petani.

“Personel TNI-AD sudah berupaya secara optimal dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional.Mudah-mudahan target penyerapan Bulog Jatim bisa tercapai," ujar Pangdam usai memimpin Upacara Pembukaan Apel Dansat (Komandan Satuan) Jajaran Kodam V/Brawijaya di Lapangan Batalyon Kavaleri 3/Serbu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (25 April 2016).

Selama turun ke sawah, personil TNI menemui berbagai masukan dariu petani. Diantaranya masalah harga. Secara umum, petani menilai harga gabah yang dipatok Bulog lebih rendah ketimbang harga yang dipatok tengkulak sehingga mereka lebih senang menjual hasil panennya ke mereka dengan pertimbangan harga lebih bagus.

Harga yang dipatok Bulog sesuai harga pembelian pemerintah (HPPO, yakni gabah kering panen Rp3.700 per kg, sedangkan harga petani di pasar di wilayah Kabupaten Malang Rp3.800-Rp4.200 per kg. Trennya, harga itu bertahan lebih tinggi dari HPP kendati sekarang memasuki musim panen raya.

Dia menilai selisih harga antara HPP dan harga pasar menjadi penghambat dalam penyerapan. Padahal selisih Rp10 per kg, dampaknya sudah sangat besar dalam penyerapan beras.

Meski begitu, jajaran Kodam V/Brawijaya tetap optimistis bahwa penyerapan beras maupun gabah sampai akhir tahun bisa tercapai sesuai dengan target yang dipatok.

Cara yang bisa ditempuh TNI-AD, seluruh personil melakukan sosialisasi, pendekatan, dan komunikasi kepada petani agar mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional.

Pangdam menilai, sudah sewajarnya jika petani melepas beras maupun gabahnya ke Bulog karena pemerintah sudah banyak memberikan bantuan kepada petani seperti sarana dan prasarana produksi.

Dengan bantuan itu dimaksudkan pula agar petani senang menanam padi dan tanaman pangan lainnya. Dengan bantuan itu pula diharapkan biaya produksi tanaman padi menjadi lebih ringan sehingga dapat meringankan beban petani.

Selain itu, untuk memperkuat ketahanan pangan, TNI juga berupaya menambah stok pangan dengan mengolah lahan aset negara untuk memperluas areal tanam padi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar