Jumat, 22 April 2016

Djarot Lacak Raskin Berkutu dan Buruk yang Masih Beredar

Jumat,22 April 2016

JAKARTA, suaramerdeka.com – Kualitas beras untuk rakyat miskin (raskin) masih menjadi masalah, termasuk beras berkutu. Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti menerjunkan tim pengendali untuk melacak informasi masih ada raskin berkutu dan kualitas buruk yang beredar.

Contohnya raskin  yang akan didistribusikan kepada 1.987 warga di 17 RW di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Selain kutu, kualitas beras yang bungkusnya berlabel Bulog itu juga buruk.

Djarot menegaskan telah menurunkan tim pengendali untuk melakukan pengecekan terhadap keluhan dan temuan warga tersebut. “Kemarin juga tim pengendali saya minta melakukan pengecekan dan juga menindak lanjuti,” ujar Djarot dihubungi di Jakarta, Kamis (21/4).

Sebelumnya warga daerah tersebut mengeluh karena tak bisa dikonsumsi, dan beras tersebut dikembalikan. “Raskin yang kami terima kualitasnya buruk dan banyak kutunya. Selain itu juga lembab sehingga sama sekali tidak bisa dikomsumsi. Makanya kami kembalikan ke Kelurahan,” keluh Sri 45, warga RW 4 Semper Barat.

Djumadi ketua LMK Kel Semper Barat terkejut saat mengecek jatah raskin ke wilayahnya banyak kutu dan lembab. “Ada 400 karung raskin yang banyak kutunya dan lembab sehingga kita kembalikan,” ujar Djumadi.

Perum Bulog sesuai komitmen, raskin yang berkualitas buruk dan berkutu akan digantikan dengan yang baik. “Kita sudah komitmen, raskin yang berkutu ini akan kita tarik dan digantikan dengan yang baru” kata Djarot.

Menurut Djarot,  disaksikan Kadiv Penyaluran Bulog, staf Kemensos Jakarta Utara, Babinsa dan pihak kelurahan telah dilakukan pengecekan terhadap sampel beras tersebut . “Insya Allah sudah diselesaikan,”tuturnya.

Saat ini Djarot sedang melakukan pengecekan penyebab beras itu  bisa keluar dan melaksanakan tindak lanjutnya terhadap pihak yang memiliki otoritas pengeluaran raskin dari gudang Bulog.

(A Adib / CN26 / SM Network)

http://berita.suaramerdeka.com/djarot-lacak-raskin-berkutu-dan-buruk-yang-masih-beredar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar