Kamis, 07 April 2016

Masyarakat Minta Aparat Hukum Selidikin Bulog

Rabu, 06 April 2016

Lampung Utara – Meski pihak Bulog telah berjanji untuk mengembalikan kekurangan raskin yang dikomplain perwakilan Kepala Desa, namun warga tetap mengharapkan pihak penegak hukum untuk memproses dan melakukan penyelidikan.

Permintaan itu karena bukan baru kali pertama terjadi kalau beras raskin yang didistribusikan bulog mengalami kekurangan setelah sampai dipihak desa.

Sebagaimana dikatakan Antoni, Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP – KPK) Lampung Utara, yang menyayangkan tindakan oknum-oknum bulog setempat.

“Ini sudah jelas ada unsur kesengajaan, karena kalau mereka beralasan karena proses perpindahan dari karung 50 Kg ke 15 Kg tidak akan mengurangi bobot berat sampai 2 Kg,” kata Antoni, di Kotabumi, Rabu 6 April 2016.

Lebih jauh dikatakannya, sebagai masyarakat Lampung Utara, ia mengharapkan pihak-pihak terkait dapat ikut serta dalam melakukan pengawasan. Terlebih lagi beras raskin tersebut diperuntukan bagi warga miskin.

“Kalau dalam satu karung ukuran 15 Kg saja dikurangi 1 sampai 2 Kg, dikalikan 247 desa, dalam satu kali pengiriman, ini sudah berapa ribu kilo yang diambil oleh pihak bulog,” ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai elemen masyarakat setempat, beliau mengharapkan pihak Kepolisian dapat melakukan penyelidikan terhadap kasus yang telah terjadi di bulog Lampung Utara, lanjutnya, ketika ditemui di sekretariatannya, di Jalan Jenderal Sudirman, No. 46, tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Ryachudu Kotabumi, Rabu 6/4/16.

Sebagaimana dikatakan oleh Salamun, Kades Negara Agung, Sungkaijaya, lanjutnya.

“Sudah sering terjadi seperti ini, tadinya kami pikir karena sudah didalam karung ukuran 15 Kg, jadi jumlahnya tidak berkurang. Tapi setelah mau dibagikan ke masyarakat Kepala-Kepala Dusun mengeluh karena timbangannya kurang,” katanya menirukan ungkapan Salamun, Selasa 5 April 2016 lalu.

Dan dikatakan, Kepala Desa Lepang Tengah, Sanfri, yang mengatakan, hal itu bukan kali pertama terjadi, tapi mereka baru melakukan pengecekan ke bulog kemarin, karena sudah sering mendapat keluhan dari perangkat desa dan masyarakat.

“Ini bukan yang pertama, ini sudah sering terjadi, tapi baru kali ini kami melakukan pengecekan karena kurang timbangan dalam karung ukuran 15 Kg mencapai dua kilo,” kata Senfri, kemarin, ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar