Sabtu, 30 April 2016
indopos.co.id – Terbongkarnya kasus pengoplosan beras menggunakan kemasan Bulog oleh Polda Metro Jaya di Pergudangan Pantai Indah Dadap Blok BM Nomor 20, Jalan Raya Perancis Pantai Indah Dadap, Tangerang, diduga melibatkan oknum pegawai Bulog. Pasalnya, tidak sembarang orang bisa mendapatkan karung berlogo Bulog, dan hanya bisa diperolah oleh mitra yang mendapatkan kontrak kerjasama dengan Bulog.
Hal ini diungkapkan Koswara Purwasasmita SH, seorang pengamat sosial di Provinsi Banten kepada indopos.co.id, Kamis (28/4). Menurut Koswara, dugaan keterlibatan oknum pegawai Bulog dalam kasus pengoplosan beras kian menguat,karena beras yang dioplos adalah beras Vietman milik Bulog untuk Raskin, dan terdapat karung milik Bulog saat dilakukan pengerebekan.
”Polisi harus menelusuri darimana tersangka bisa mendapatkan beras Vietnam yang biasa untuk raskin,termasuk dimana tersangka bisa mendapatkan kemasan milik Bulog, dan ke Subdivre Bulog mana beras oplosan itu dijual. Sebab,tidak mungkin pedagang di pasar beras Cipinang mau membeli beras dengan kemasan Bulog dari pedagang lain,kecuali yang mendapatkan kontrak pengadaan dari Bulog,” paparnya.
Salah seorang mitra Bulog di Banten yang enggan ditulis namanya mengungkapkan, biasanya karung Bulog hanya bisa didapatkan dari oknum satgas Bulog Subdivre yang ditugaskan melakukan penyerapan beras di gudang gudang gudang kecil, dan mitra yang mendapatkan kontrak pengadaan dari Bulog. ”Diluar itu sangat sulit untuk mendapatkan kemasan Bulog,kecuali dari satgas satgas Bulog yang mencari beras untuk pengadaan raskin ke gudang gudang kecil,” ungkapnya.
Ditambahkan, jika alasan pengoplos tersebut mendapatkan beras Vietnam dengan kemasan Bulog dari hasil operasi pasar (OP) Bulog, harus ditelusuri delivery ordernya (DO)nya dari Subdivre Bulog mana, karena untuk mendapatkan beras dari OP harus dilengkapi DO dari Subdivre Bulog,” tegasnya. Sementara Kasubdivre Bulog Tangerang, Rusli saat dihubungi indopos.co.id membantah jika tersangka AM adalah mitra Bulog Subdivre Tangerang. Dia mengaku, tidak mengetahui darimana tersangka bisa mendapatkan karung Bulog, dan ke Bulog mana tersangka menjual beras hasil oplosannya tersebut.
”Kasus ini kan sudah ditanganioleh polisi,jadi kami menunggu hasil penyidikan dari polisi.Dan yang pasti,tersangka itu bukanlah mitra Bulog,” tegasnya. Kendati demikian, Rusli mengatakan, bisa saja pedagang beras di Pasar Induk Cipinang mendapatkan kontrak pengadaan dari Bulog, dan kesanalah tersangka menjual hasil beras oplosannya itu untuk dijual kembali kepada Bulog.”Tapi saya pasti, kontrak pengadaan itu bukan dari Subdivre Bulog Tangerang,” katanya menegaskan.
Hal senada diungkapkan Kadivre Bulog DKI Banten, Agus Dwi yang membatah,jika tersangka pengoplos beras Vietnam dengan beras Slyp super cap Kembang adalah mitra Bulog.”Kami juga tidak tahu darimana dia mendapatkan beras Vietnam dan kemasan Bulog,karena kami tidak mengenal tersangka,karena dia bukanlah mitra Bulog DKI-Banten,” kilahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil menbongkar praktik pengoplosan beras Vietnam milik Bulog yang sudah rusak dicampur dengan beras Slyp Super Cap Kembang, beras kualitas Super Cap Strawberry, dan beras kepala beras super cap Kurmo yang dimasukan ke dalam kemasan beras Bulog. Selain mengamankan tersangka AM, aparat kepolisian juga menyita barang bukti berupa 900 karung beras kemasaan 15 kg bermerek Bulog, 100 karung beras terdiri dari bermacam-macam merek diantaranya Slyp Super Cap Kembang, beras kualitas Super Cap Strawberry, dan beras kepala beras super cap Kurmo yang dimasukan ke dalam kemasan beras Bulog 15 kg.
Polisi juga berhasil menyita empat buah mesin jahit karung, lima karung beras isi 15 kg hasil oplosan, 70 karung beras Bulog isi 50 kg asal Vietnam, dua buah timbangan beras, 20 karung beras bekas merek Bulog (kosong), dua buah sendok plastik ukuran besar, satu buah sendok plastik ukuran kecil, tiga buku surat jalan barang keluar juga turut diamankan. Selain itu, di dalam gudang juga ditemukan bahan kimia, berupa 20 karung isi Sulfur Volder (pemutih), 15 karung isi ANSAC (soda api), lima karung sodium, dan 10 jerigen hiprok. (yas)
http://www.indopos.co.id/2016/04/pengoplos-beras-di-tangerang-diduga-melibatkan-oknum-bulog.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar