Jumat, 1 April 2016
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan saat ini tengah terjadi ketimpangan harga baik gabah kering panen maupun gabah kering giling di beberapa provinsi. Seperti harga gabah kering panen di Provinsi Jawa Timur sekitar Rp 3.100, sedangkan tertinggi ada di Kalimantan Timur dari GKP varietas Siam Mayang dengan harga Rp 8.800.
Dengan begitu, dia mengimbau agar Perum Bulog bisa membuat strategi baru agar pembelian gabah di petani maupun di penggilingan bisa lebih cepat. Mengingat harga rata-rata gabah kering panen di petani mencapai Rp 4.703, dan di penggilingan mencapai Rp 4.783.
Nilai ini jauh lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) yang tercantum dalam Intruksi Presiden (Inpres) No 5 tahun 2015, di mana HPP di petani Rp 3.700 dan di penggilingan Rp 3.750.
"Dengan rata-rata nilai gabah ada di atas HPP, ini bisa dikarenakan ada tengkulak yang berani beli harga tinggi. Atau mungkin Bulog kurang cepat beli gabah dari petani," ujar Suryamin di kantornya, Jumat (1/4).
Dengan adanya strategi baru tersebut, maka pembelian gabah lebih cepat dan mencukupi kebutuhan Bulog. Sehingga, pedagang perantara (tengkulak) yang menjadi salah satu faktor melonjaknya harga beras, tidak mampu menyerap gabah dari petani.
"Takutnya ke depan, mereka (tengkulak) akan tahan (beras) sehingga harga tinggi, dan inflasi juga tinggi. Harus segera diantisipasi, sehingga pada beberapa bulan ke depan, harga beras di pasaran bisa stabil, terutama menjelang bulan puasa," jelas dia.
Seperti diketahui, BPS mencatat berdasarkan 1.257 transaki penjualan gabah di 23 provinsi di bulan Maret 2016, transaksi gabah kering panen mencapai 62,93 persen, gabah kualitas rendah sebesar 28,16 persen, dan gabah kering giling sebesar 8,91 persen.
Selama bulan Maret, harga gabah tertinggi di tingkat petani sebesar Rp 8.800 per kilogram (kg) dan harga terendah sebesar Rp 2.700 per kg. Sedangkan di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi mencapai Rp 8.850 per kg dan harga terendah sebesar Rp 2.770 per kg.
http://www.merdeka.com/uang/ketimpangan-harga-bulog-diminta-cari-strategi-beli-gabah-petani.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar