Kamis, 31 Maret 2016
KBRN, Banyumas: Hingga akhir bulan Maret 2016, Bulog Sub Divre IV Banyumas baru bisa melakukan penyerapan beras dari petani yang ada di wilayah Eks. Karisidenan Banyumas sebanyak 1.800 ton.
Kepala Bulog Banyumas Setyo Wastono mengatakan, rendahnya angka penyerapan ini dikarenakan panen raya mulai berlangsung pada bulan maret, selain itu harga gabah dan beras di tingkat petani masih tinggi. Yakni berada pada kisaran penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Namun menjelang akhir maret, harga gabah dan beras di tingkat petani berangsur- angsur turun. Sehingga penyerapan beras mulai bertambah, dengan angka setiap hari saat ini mencapai 300- 400 ton yang masuk ke gudang Bulog.
Setyo di Purwokerto, Kamis (31/3/2016) mengatakan pihaknya optimis bisa melakukan penyerapan hingga 85 ribu ton pada tahun 2016. Karena panen raya di wilayah Eks. Karisidenan Banyumas akan dimulai bulan April- Mei 2016.
Selain itu pihaknya juga diberi kewenangan untuk membeli beras atau gabah, yang bermutu kurang bagus. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No.71 tahun 2015. Sehingga akan meningkatkan kemampuan Bulog untuk penyerapan.
Meski demikian untuk pembelian beras atau gabah, yang tidak sesuai dengan standar HPP, pihak Bulog Banyumas, menurut Setyo pihaknya melakukan pengawasan dan pengecakan cukup ketat.
Sehingga harga beras atau gabah yang dibeli ini, disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pertanian. Pembelian beras ini karena ada sejumlah tanaman padi petani, terserang hama atau roboh akibat angin kencang. Pembelian ini dilakukan langsung oleh Satuan Kerja Bulog Banyumas.
“Ini untuk 4 Kabupaten sedang menyerap sekitar 1800 ton, jadi memang dari target sekitar 80.000 ton yang setara gabah memang masih jauh. Tapi kita optimis akhir Maret sampai April Mei baru puncak panen. Kemarin panen sedikit sedikit volumnya tidak banyak dan sementara harga masih tinggi,” kata Setyo
Sementara itu, Mitra Bulog Banyumas asal Purbalingga Mustangin mengatakan, pihaknya baru bisa memasok beras ke Bulog karena harga pada awal panen cukup tinggi. Namun akhir maret ini, perbedaan harga beras atau gabah saat ini Rp 200 di bawah HPP. Sehingga pembelian beras dari petani saat ini, diperuntukan untuk Bulog. (RA/AKS)
http://www.rri.co.id/post/berita/262031/ekonomi/bulog_banyumas_genjot_penyerapan_beras.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar