Duajurai.com, Bandar Lampung – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menggelar rapat koordinasi sosialisasi pemantauan program raskin/rastra tahun 2016 kepada camat, lurah dan peratin yang ada di kabupaten setempat. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kagungan, Selasa, 31/5/2016.
Berdasar rilis yang diterima duajurai.com, Selasa, 31/5/2016, hadir pada rakor tersebut Tim Koordinasi Raskin, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Noviardi Kuswan, Kepala Bulog Divrelu Guntur Muayat Bustomi, Kepala Bappeda, Kepala BPS, Kepala BP2KP, Polre Lambar, Kejari Liwa, dan Kodim 0422.
Noviardi Kuswan selaku moderator mengatakan, pagu rumah tangga sasaran (RTS) Raskin tahun 2016 untuk provinsi lampung ditetapkan menggunakan data rumah tangga sasaran hasil pendataan program perlindungan sosial 2011 (PPLS 2011) dengan jumlah 18.901 (RTS-PM). “Untuk pemutakhiran data yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan bisa melakukan musyawarah pekon, sehingga raskin akan sampai pada masyarakat dengan tepat sasaran,” ungkapnya.
Untuk diketahui target raskin/rastra Lambar dari 15 kecamatan tahun 2016 sebesar 3.402.180 kg, dengan realisasi penyaluran raskin tahun 2016 periode sampai dengan 26 mei 2016 sebesar 1.056.855 kg atau 62%, sedangkan sisa yang belum tersalurkan sebesar 644.235 kg atau 37.87%.
Sementara Ronggur, Kabag Perekonomian dan Pembangunan mengatakan, untuk penyaluran raskin 2016 alokasi bulan Januari-April disalurkan sesuai bulannya, untuk Mei dan Juni disalurkan bulan Mei, Juli dan Agustus disalurkan Juni, November dimajukan pada September dibayarkan pada oktober dan kemungkinan akan ada raskin ke-13 dan 14 yang akan disalurkan pada bulan November dan Desember.
Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencari solusi agar penyerapan raskin tahun 2016 bisa mencapai target, sehingga raskin akan diterima masyarakat dalam keadaan baru dan layak dikonsumsi, pihaknya menghimbau kepada kecamatan yang belum melakukan penebusan untuk meningkatkan kepeduliannya.
Guntur mengatakan bahwa pihak bulog akan memberi reward kepada kecamatan yang penyerapannya mencapai 100%. “Gapoktanpun bisa menjadi mitra bulog, mari kita percepat penyaluran raskin untuk kualitas bulog yang baik, dan jika ditemukan beras yang tidak layak dikonsumsi maka bisa mengembalikan ke perum bulog dengan gratis ongkos angkutan,” katanya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar