Rabu, 22 Juni 2016

Operasi Pasar Bulog Tak Efektif Turunkan Harga Daging Sapi

RABU, 22 JUNI 2016

YOGYAKARTA - Memasuki pekan ketiga Ramadan, harga daging sapi tak kunjung turun dan masih bertahan di kisaran Rp 115-120 ribu per kilogram. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta, Budi Antono, mengatakan operasi pasar yang digelar Perum Bulog belum efektif menurunkan harga daging sapi. "Operasi pasar tidak signifikan menekan harga daging," kata Budi, kemarin.

Menurut Budi, tingginya permintaan membuat harga daging sapi di Yogyakarta sulit untuk turun. Ia menjelaskan, kebutuhan daging sapi warga Kota Yogyakarta dalam sehari mencapai 30 ekor. Sedangkan Bulog hanya menyiapkan dua ekor sapi per hari untuk keperluan operasi pasar.

Keberadaan daging sapi impor juga tak mampu membuat harga daging sapi turun. Konsumen, kata dia, lebih suka membeli daging sapi segar. Meski mahal, para pembeli yang kebanyakan pelaku usaha kuliner, seperti pedagang soto dan bakso, lebih memilih daging sapi lokal.

Pedagang daging sapi di Pasar Beringharjo, Ryan Hidayat, mengatakan mereka sulit menurunkan harga karena, dari rumah pemotongan hewan, harga daging sapi sudah mahal. Untuk daging sapi kualitas bagus atau tanpa gajih, ia bisa menjual Rp 120 ribu per kilogram. Tingginya harga daging sapi membuat jumlah pembeli menurun. Dalam sehari, Ryan mengaku hanya bisa menjual sepuluh kilogram daging sapi.

Hingga saat ini, Bulog DIY sudah memotong lima ekor sapi dan menjual daging sapi ke pasar dengan harga Rp 95 ribu. Untuk menurunkan harga daging sapi, terutama saat Ramadan, Bulog DIY sudah menyiapkan 60 sapi hingga H-2 Lebaran nanti.

Menurut juru bicara Bulog DIY, Yudha Ajipribawa, meski belum mampu menurunkan harga, penggelontoran daging sapi lokal itu paling tidak bisa membuat harga daging sapi di pasar bertahan atau tidak naik. Biasanya, kata dia, harga daging sapi terus naik menjelang Lebaran. Menurut dia, harga daging sapi di Yogyakarta belum pernah turun ke Rp 100 ribu per kilogram dalam tiga tahun terakhir

Ia menyatakan masyarakat tidak perlu panik atas mahalnya harga daging sapi. Bulog memastikan persediaan daging sapi masih aman. Operasi pasar bakal terus digelar agar seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati daging dengan harga lebih murah. Di sejumlah pasar tradisional, harga daging sapi mahal, kata Yudha, karena dijual untuk melayani konsumen dengan segmentasi tertentu.

Di Semarang, Pemerintah Kota mulai menggelar pasar murah selama dua hari, kemarin dan hari ini. Pasar murah digelar di halaman Balai Kota Semarang dan akan dilanjutkan di halaman SMAN 3 Semarang. Pemerintah menggelontorkan 7.005 paket bahan pokok senilai Rp 100 ribu. "Kami jual dengan harga Rp 50 ribu, " kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Pasar murah juga digelar Bank Indonesia perwakilan Semarang, Senin lalu. BI menjual aneka bahan pokok dengan harga murah di kantor Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Semarang. Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Jawa Tengah, Ananda Pulungan, mengatakan lokasi ini sengaja dipilih karena cukup dekat dengan Pasar Kedungmundu dan Pasar Mrican. SHINTA MAHARANI | EDI FAISOL

http://koran.tempo.co/konten/2016/06/22/401022/Operasi-Pasar-Bulog-Tak-Efektif-Turunkan-Harga-Daging-Sapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar