Selasa, 28 Juni 2016
JAKARTA, WOL – Perum Bulog baru merealisasikan impor daging beku dari Australia sebesar 900 ton dari target impor 3.000 ton pada 6 Juli 2016. Ini merupakan bagian dari izin impor yang diberikan kepada Bulog sebesar 10.000 ton yang dapat direalisasikan sampai akhir tahun ini.
Rendahnya realisasi impor daging ini disebabkan tingginya persaingan pembelian daging dari Australia, karena pemerintah membuka keran impor yang banyak kepada BUMN lain dan swasta.
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, pihaknya pada awalnya sudah melakukan negosiasi dengan perusahaan penjual daging dari Australia lewat internet seperti lazimnya dilakukan selama ini. Namun, ketika pemerintah membuka izin impor daging sapi kepada banyak perusahaan lain, otomatis, perusahaan penjual daging dari Australia mulai mempertahankan posisi dengan harga tinggi.
“Bahkan kemarin sudah ada 15 kontainer pesanan Bulog yang siap diangkut ke Indonesia, tapi tiba-tiba batal dan berpindah ke tangan pihak lain,” ujar Wahyu dalam konfernsi pers di Gedung Bulog, Senin (27/6). Hal itu terjadi karena ada perusahaan besar dari Indonesia yang langsung datang ke sana dan melakukan negosiasi dengan harga yang lebih tinggi.
Selain itu, ketersediaan daging di Australia juga tidak banyak. Apalagi saat ini, Australia dan New Zealand sedang memasuki musim dingin dan jam kerja terbatas. Akibatnya suplai daging yang begitu tinggi menjadi turun. Akibat kondisi ini, sejumlah daging pesanan Bulog dibatalkan dan beberapa ditunda.
Hinggi kini, Stok daging Bulog tersisa 500 ton di tengah tingginya permintaan daging di masyarakat. Kondisi ini, jelas Wahyu, menunjukkan kalau pasokan daging dalam negeri memang benar-benar kurang. Bahkan, di Kalimantan ada permitaan daging yang tinggi dan bersedia membeli daging beku di atas Rp 100.000 per kg.(kontan/data2)
http://waspada.co.id/warta/peminat-daging-impor-australia-tinggi-bulog-hanya-impor-900-ton/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar