Kamis, 23 Juni 2016

Soal Daging, Bulog hanya Pemain Cadangan

Rabu, 22 Juni 2016

JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan para menteri agar menurunkan harga daging sapi di bulan puasa hingga Rp80 ribu per kg. Namun hingga puasa ke 16 ini harga daging masih belum turun.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan, penyebab utama sulitnya menurunkan harga daging sapi lantaran harga daging lokal masih lebih tinggi dari harga daging impor.

"Sesuatu yang perlu effort kuat, daging punya 2 sumber lokal dan impor. Masing-masing punya HPP (harga pokok penjualan) beda. Daging lokal HPP sedikit lebih mahal dibanding impor. Rata-rata impor HPP Rp70-80 ribu per kg, lokal Rp90-100 ribu per kg," ungkapnya di Gedung DPR, Rabu (22/6/2016).

Menurutnya untuk mengakali hal tersebut butuh upaya keras. Pasalnya untuk menurunkan harga daging lokal pemerintah harus mengorbankan peternak lokal.

"Dilema besar kalau kita memaksa daging lokal semurah impor. Karena ada unsur pengorbanan peternak rakyat harus dilakukan gerakan menurunkan harga. Selama ini daging impor ikutan harga lokal, mungkin di benak pemerintah ada sebuah shock bahwa selama bertahun-tahun daging impor ikut harga lokal. Harusnya ikutin harganya masing-masing," imbuhnya.

Oleh karena itu, pemerintah membuka keran impor. Agar daging impor memenuhi pasokan di pasar. Djarot juga merasa enggan disalahkan terkait tingginya harga daging. Pasalnya Bulog baru diinstruksikan untuk ikut menurunkan harga daging.

"Pertama Bulog ini khusus daging sebagai pemain cadangan. Karena pada awalnya di berdikari kemudian karena perlu penguatan Bulog turun ikut melakukan impor sudah dalam posisi agak terlambat. Akhir Mei di mana puasa 6 juni," pungkasnya.

(mrt)
http://economy.okezone.com/read/2016/06/22/320/1422675/soal-daging-bulog-hanya-pemain-cadangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar