Rabu, 22 Juni 2016

Beras Impor Tersisa di Gudang Bulog Jatim 110 Ribu Ton

Selasa, 21 Juni 2016

Jatim Newsroom – Impor beras yang dilakukan Perum Bulog sebagian ditransitkan di Jawa Timur. Dari total 520 ribu ton beras impor yang transit ke gudang Bulog melalui Pelabuhan Tanjung Perak tersebut, kini masih tersisa 110 ribu ton.

“Beras impor masih ada 110 ribu ton. Ini bukan untuk konsumsi masyarakat Jawa Timur. Sisa beras impor ini untuk masyarakat di Papua, NTT, dan wilayah Sumatera. Jadi beras impor ini cuma titip saja di gudang kita,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono, Selasa (21/6).

Menurutnya, pengadaan gabah dan beras Divre Jatim mengutamakan pembelian dari petani. “Kita masih cukup jadi tidak impor. Masih tetap kedepankan pembelian (gabah dan beras) petani. Beras impor yang ada di gudang kita untuk daerah lain,” tegasnya.

Ia pun menjamin beras impor tersebut tak akan masuk ke pasar Jatim. “Jatim ini stoknya masih cukup sampai bulan Februari 2017 jadi tidak butuh beras impor. Untuk proses transit beras impor di Jatim, saya jamin aman,” tuturnya. Adapun transit beras impor tersebut disimpan di gudang Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo, Gunung Gedangan di Mojokerto, dan Kejapanan Pasuruan.

Witono menjelaskan, beras impor peruntukannya bagi daerah lain yang kekurangan beras yakni untuk 21 provinsi se-Indonesia dari Aceh sampai Papua. “Mereka  tidak punya gudang. Kalau langsung dikirim kesana apa ditaruh di lapangan, kan malah rusak berasnya, jadi ditransitkan di Jawa Timur,” ungkapnya.

Namun ia menjelaskan jika penyaluran beras impor untuk wilayah Jatim bisa  saja terjadi jika sampai ada kekacauan, huru-hara, bencana alam.  “Sejauh ini Jatim masih aman dan tidak perlu (beras impor). Kalau pun disalurkan untuk Jatim harus seizin presiden dan gubernur,” tegasnya.

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Jumadi mengatakan, untuk transit beras impor pihaknya juga melakukan upaya pengawasan. Jadi beras yang masuk bongkar di Pelabuhan Tanjung Perak, kata dia, selalu tercatat dan dilaporkan pada gubernur.

Bahkan, jika beras keluar gudang mau dikirim ke provinsi lain juga tetap tercatat dan dilaporkan pada gubernur. “Jadi tidak ada peluang untuk beras impor masuk atau merembes ke pasar lokal karena kebutuhan Jatim juga masih bisa terpenuhi dari stok pengadaan Bulog Jatim,” tukasnya. (afr)

http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/beras-impor-tersisa-di-gudang-bulog-jatim-110-ribu-ton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar