Jumat, 10 Juni 2016

Pemerintah Impor Daging Beku, Bulog Pilih Jual Daging Lokal

KAMIS, 09 JUNI 2016


TEMPO.CO, Yogyakarta - Perum Bulog Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta memilih untuk menjual daging sapi lokal dalam operasi pasar yang digelar di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Kamis, 9 Juni 2016.

Ini merupakan operasi pasar pertama yang digelar Bulog DIY pasca permintaan Presiden Joko Widodo untuk menekan harga daging sapi ke Rp 80 ribu per kilogram. Dalam operasi pasar kali ini, Bulog menjual daging sapi dengan harga Rp 95 ribu per kilogram. Sebanyak 297 kilogram daging sapi langsung ludes terjual.

Kepala Bulog Divisi Regional DIY, M Sugit Tedjo Mulyono, mengatakan Bulog akan terus menggelar operasi pasar  untuk menstabilkan harga dagng sapi. Daging sapi yang dijual dalam operasi pasar ini berasal dari satu sapi yang dibeli dari peternak seberat 587 kilogram. “Untuk sementara kami menggunakan daging sapi lokal, bukan daging impor beku,” kata M.Sugit di Pasar Beringharjo.

Dia mengatakan Bulog akan menggelontor daging sapi lokal sebanyak-banyaknya untuk menstabilkan harga daging sapi yang dijual di pasar. Petugas Bulog telah menghimpun 60 sapi dari peternak untuk operasi pasar itu. Selain Pasar Beringharjo, operasi pasar daging sapi juga berlangsung di Pasar Kranggan dalam hari yang berbeda.

Bulog menyasar kelas menengah sebagai konsumen dan mengklaim daging operasi pasar itu punya kualitas sama dengan yang dijual pedagang pasar. Lurah dan pemantau harga Pasar Beringharjo, Sumarno, mengatakan dari hasil pantauan petugas, pedagang maupun konsumen tidak mau menerima daging impor beku.

Konsumen yang di antaranya merupakan pedagang soto memilih membeli daging sapi lokal yang segar. Dengan begitu, Bulog untuk sementara tidak menggelontor daging sapi impor beku. Warga Kelurahan Suryodiningratan, Budiarti, mengatakan harga daging sapi Bulog yang lebih murah memberikan pilihan bagi konsumen sepertinya. Bagi dia, daging sapi dengan harga Rp 95.000 itu menghemat pengeluarannya karena harga sejumlah komoditas naik saat ini. “Dagingnya bersih dan tidak mengandung air,” kata Budiarti.

Berbeda dengan Budiarti, Siti yang membeli daging sapi operasi pasar Bulog mengeluh. Menurut Siti, daging sapi yang Bulog jual kualitasnya tidak sebagus daging yang dijual pedagang di pasar. “Konsumen tidak bisa memilih dan daging yang dijual dicampur dengan sandung lamur atau lemak daging,” kata Siti.

Pedagang daging sapi Pasar Beringharjo, Riyadi, mengatakan pedagang saat ini tidak bisa menurunkan harga daging sapi karena mereka kulakan atau membeli dengan harga Rp 110.000 per kilogram. Bila mereka menurunkan harga daging saat ini, maka mereka akan merugi. “Kami hanya mengambil untung Rp 5.000 per kilogram. Harga sulit turun,” kata Riyadi.

SHINTA MAHARANI

https://m.tempo.co/read/news/2016/06/09/090778424/pemerintah-impor-daging-beku-bulog-pilih-jual-daging-lokal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar