Rabu, 8 Juni 2016
JAKARTA. – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terdiri atas Ketua, Ade Komarudin dan Wakil Ketua, Agus Hermanto mengunjungi Gudang (Badan Urusan Logistik) Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6).
Kedatangan pimpinan DPR tersebut disambut Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu dan Direktur Komersial Perum Bulog, Fajri Sentosa.
Akom panggilan akrab Ade Komarudin mengatakan, kunjungan DPR ke Bulog adalah untuk meninjau kesiapan badan usaha logistik dalam menyambut ramadan.
”Saya ingin Bulog menjadi institusi yang kita percayai bersama untuk mengendalikan ketersediaan pasokan maupun harga dan kualitas dari sembako,” kata Akom.
Setelah melihat kondisi stock pangan yang ada Akom menuturkan, pasar di Indonesia seharusnya 40 persennya dikuasai negara.
Hal tersebut harus dilakukan agar masyarakat tidak terombangambing pelaku pasar yang kadang-kadang mencari keuntungan lebih pada momenmomen tertentu sepeti bulan ramadhan seperti ini.
”Jadi Bulog menjadi institusi yang mampu memberikan stabilisasi kualitas harga maupun ketersediaan,” katanya.
Oleh karena itu mantan Ketua Fraksi Golkar di DPR ini menuturkan pihaknya akan mendorong pengaktifan kembali Bulog menjadi institusi yang bisa memasok sembako dan mengendalikan harganya.
Menurutnya, saat ini harus ada kebijakan yang mengarah agar Bulog kembali menjadi institusi yang dipercaya untuk menyetabilkan pasokan, harga dan kualitas sembako.
“Saya sudah diskusikan untuk mewacanakan kembali revitalisasi Perum Bulog sebagai pengendali harga dan cadangan pangan nasional, Sekurang-kurangnya Perum Bulog harus diberikan wewenang kembali mengatur tujuh komoditas strategis yang kerap mengalami fluktuasi harga,” kata Ade.
Pada kesempatan tersebut, Akom bertanya soal kenapa Bulog harus mengimpor beras Vietnam, sementara pemerintah menyebut produksi beras tengah surplus apalagi Ditengah panen raya seperti saat ini.
”Ini kan Menteri Pertanian bilang surplus, kok impor?, berarti apa? Ada yang salah?” cetusnya. Menanggapi hal tersebut Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu menjelaskan, stok beras Vietnam yang ada saat ini merupakan sisa impor tahun lalu.
“Ini beras impor tahun lalu, kami tetap simpan sebagai stok. Penyerapan dalam negeri jalan terus, sudah 1,45 juta ton sampai hari ini, dari target 2 juta ton.
Impor ini kebijakan pemerintah, karena ada El Nino jadi antisipasi defisit tahun lalu,” jelas Wahyu. fan/AR-3
http://www.koran-jakarta.com/pimpinan-dpr-kunjungi-gudang-beras-bulog/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar