Jumat, 24 Juni 2016

Bulog Belum Optimalkan Serapan Jagung dan Kedelai Petani

Kamis, 23 Juni 2016

Jatim Newsroom – Perum Bulog sebagai stabilitator harga komoditi bahan pangan kini bukan hanya beras. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 48/2016 tentang Penugasan Kepada Perum Bulog Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional, maka Bulog kini juga menyerap jagung dan kedelai. Namun Perpres tersebut hingga kini belum diterima oleh Perum Bulog Divre Jatim.

“Perpres belum sampai sini. Jadi fokus kita masih pengadaan gabah dan beras. Kita belum lakukan optimalisasi pengadaan kedelai dan jagung. Prakteknya memang sudah beli tapi jumlah kecil di Tuban dan Lamongan,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono, Kamis (23/6).

Menurutnya, dengan dasar Perpres itu pihaknya juga berharap ada PP (Peraturan Pemerintah). Dengan begitu, penyerapan bisa dioptimalkan. “Untuk jagung sementara ini kita masih impor sebanyak 500 ribu ton. Untuk kedelai Jatim memang belum swasembada, jadi kalau kurang atau defisit ya kemungkinan impor,” jelasnya.

Dalam Perpres tersebut dijelaskan pula untuk jenis bahan pangan lainnya. Seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, cabai, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam, menteri yang menyelenggarakan urusan perdagangan dapat menugaskan kepada BUMN diluar Bulog atau kepada Bulog.

Secara rinci, tugas Bulog adalah melakukan pengamanan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen, pengelolaan cadangan pangan pemerintah, serta penyediaan dan pendistribusian pangan.Selain  itu tugas lain Bulog yakni melaksanakan impor pangan, pengembangan industri berbasis pangan, dan pengembangan pergudangan pangan.

Dengan adanya Perpres tersebut, Bulog dengan mudah bisa menangani komoditas lain tanpa harus menunggu surat penugasan. Sebab, dari akta pendiriannya, Bulog telah memiliki tugas baru yang diperluas selain komoditas beras. Pun demikian, Perpres perubahan juga tetap membuka peluang bagi Bulog untuk menyerap komoditas lain di luar padi, jagung, dan kedelai.

Mulai tahun ini, Bulog akan melakukan ekspansi usaha guna menyambut tugas baru tersebut. Salah satu yang diperbaiki adalah infrastruktur, mulai dari perbaikan infrastruktur pasca panen, pengering, cold storage, silo, dan gudang. Pembangunan infrastruktur ini ditargetkan mulai berlaku tahun ini dan selesai awal tahun 2017. (afr)

http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/bulog-belum-optimalkan-serapan-jagung-dan-kedelai-petani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar