Rabu, 1 Juni 2016
JAKARTA - Sekretaris Perusahaan Bulog Djoni Nur Ashari mengungkapkan, perusahaannya terpaksa menyetop pembelian bawang merah, karena ada pedagang-pedagang nakal yang bermain dalam pengadaan bawang merah. Praktik nakal para pedagang sampai petani, dinilai Djoni, bervariasi.
Salah satunya mengoplos bawang basah dengan bawang yang sudah kering. Ini membuat berat dan kualitas barang yang dibeli Bulog tak sesuai harapan.
“Kita hentikan dulu pembelian bawang dari petani karena ternyata ada yang nakal. Kita tak mau rugi dalam penugasan ini. Contohnya ada yang memasukkan bawang basah, di luar bawangnya kering. Barangnya juga rusak. Begitu kita angkut bawa ke Jakarta, ternyata baru 2 hari sudah rusak. Banyak yang nakal," ujar Djoni, kemarin.
Menyoal banyaknya aksi spekulan dengan menumpuk bawang agar dibeli Bulog, Djoni enggan berkomentar. “Kita nggak mau tahu soal itu. Kita hanya ditugaskan pemerintah, tujuan kita juga hanya mau bantu petani,” tepisnya.
Seperti diketahui, banyak petani menolak menjual bawangnya, karena Bulog menawar dengan harga terlalu murah, seperti yang terjadi di Brebes dan Nganjuk. Namun, Djoni membantah, tak benar jika Bulog menawar harga terlalu rendah pada petani atau pedagang perantara.
Menurutnya, perusahaan telah memiliki standar harga yang menguntungkan Bulog sendiri dan juga petani. “Yang jelas tugas kita stabilkan harga bawang merah. Macam-macam penentuannya, mulai dari tingkat kekeringan, sudah protolan (tanpa daun), dan lainnya. Masing-masing tak bisa pukul rata. Contohnya, untuk bawang kualitas super, Bulog mematok harga sebesar Rp20 ribu per kg. Bawang tersebut kemudian dijual lagi dengan harga Rp25 ribu per kg. Dengan standar harga tersebut, kami telah melakukan pengadaan sebanyak 1.200 ton. Dari awal penugasan sampai sekarang kita sudah beli 1.200 ton. Yang sudah kita pasarkan totalnya ada 500 ton. Harga jual kita Rp25 ribu per kg,” pungkasnya. (ers/zul/jpg)
http://radartegal.com/news/6125-banyak-pedagang-nakal-bulog-hentikan-beli-bawang-petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar