Kamis, 30 Juni 2016

Ketika Bulog Kalah ‘Berebut’ Daging Sapi Beku dengan Swasta di Australia

Rabu, 29 Juni 2016

Lingkarannews.com- Pemerintahan Jokowi telah memberlakukan kebijakan membebaskan pihak swasta untuk langsung mnegimpor daging sapi beku dari luar negeri

Akibat kalah berebut dengan importir swasta, sampai saat ini Perum Bulog baru mampu mengimpor sekitar 900 ton daging beku dari Australia. Padahal semula BUMN ini berencana akan mengimpor daging hingga 6 Juli 2016 sebesar 3.000 ton.

“Rendahnya realisasi impor daging oleh Bulog ini antara lain diakibatkan tingginya persaingan pembelian daging di Australia sejak pemerintah membolehkan swasta juga mengimpor daging,” kata Dirut Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, dalam keterangan pers, Senin (27/6/2016).

Menurut Djarot, semula Perum Bulog sudah melakukan negosiasi dengan perusahaan penjual daging dari Australia lewat internet seperti lazimnya yang dilakukan selama ini. Tiba-tiba pemerintah membuka izin impor daging bagi pihak swasta sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan daging dari Australia.

“Dengan sendirinya perusahaan penjual daging di Australia jadi jual mahal, dengan cara membuat penawaran dengan harga yang lebih tinggi,” katanya.

Menurutnya, beberapa waktu lalu ada 15 kontainer daging pesanan Perum Bulog yang semula akan diangkut ke Indonesia tiba-tiba pengirimannya dibatalkan. Ternyata pembatalan tersebut akibat adanya satu importir daging besar swasta yang datang langsung ke Australia dan berani membayar dengan harga yang lebih tinggi.

Pemerintah Jokowi sepertinya salah mengambil kebijkaan disaat kebutuhan daging sapi beku tinggi; pemerintah justru memberi kebebasan kepada swasta untuk mengimpor daging beku dari luar negeri

Disaat seperti itulah swasta berlaku tidak adil, jatah milik negara pun akhirnya di ambil alih tanpa berpikir Bulog membeli untuk apa kalau bukan untuk rakyat

http://lingkarannews.com/ketika-bulog-kalah-berebut-daging-sapi-beku-dengan-swasta-di-australia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar