Kamis, 02 Juni 2016

Ini Saran Dewan Bawang Supaya Bulog Tak Tertipu Pedagang Nakal

Rabu, 1 Juni 2016


Jakarta -Beberapa waktu lalu, Perum Bulog menolak membeli bawang merah di sejumlah sentra produksi. Alasannya, banyak pedagang nakal yang mengoplos bawang merah saat proses pengadaan oleh Bulog.

Sekretaris Jenderal Dewan Bawang Nasional, Amin Kartiawan Danova, mengungkapkan lebih baik Bulog membeli dari pedagang perantara yang lebih tahu seluk bawang merah, ketimbang membeli langsung dari pedagang atau petani.

Apalagi saat ini, BUMN logistik pangan tersebut mendapat penugasan pemerintah untuk membeli bawang merah petani di harga minimum Rp 15.000/kg.

"Lebih baik pakai middle man (pedagang) yang memang qualified. Mereka lebih tahu bawang mana yang bagus juga permainan pedagang. Sementara Bulog kan belum pengalaman, itu butuh waktu lama, kalau tidak mau lagi ada pedagang nakal," ujarnya kepada detikFinance, Rabu (1/6/2016).

Amin menuturkan, kalau pun tidak menggunakan jasa middle man, Bulog bisa membeli langsung dari asosiasi maupun kelompok petani yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian setempat.

"Kalau tak mau dengan middle man carilah bawang dari asosiasi, atau kelompok tani dari dinas. Orang dinas kan sering berinteraksi dengan kelompok petani, jadi kecil kalau mau bermain nakal," jelasnya.

Dia mengungkapkan, bawang merupakan komoditas yang rawan dipermainkan. Jika tak berpengalaman, proses pengadaan bawang di lapangan bisa tak sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

"Namanya pedagang pasti ada yang mau ambil untung banyak, sementara Bulog juga belum pengalaman. Contoh saja yang bawang yang rusak setelah sampai di gudang Bulog," tutup Amin.
(ang/ang)

http://finance.detik.com/read/2016/06/01/105853/3222582/4/ini-saran-dewan-bawang-supaya-bulog-tak-tertipu-pedagang-nakal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar