Jejamo.com, Lampung Tengah – Warga Kampung Jaya Sakti, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, menemukan bahwa isi raskin dari bulog yang seharusnya 15 kilogram tidak sesuai dengan kenyataanya.
Dimiyati, Pamong Kampung Jaya Sakti, mengatakan bahwa, penimbangan yang dilakukan oleh masyarakat dan Pamong merupakan pembuktian bahwa beras yang diterima selama ini tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya.
“Awalnya begitu pintu bak mobil belakang dibuka, kami mengambil sampel sekitar 15 karung untuk ditimbang, dan timbangannya sesuai. Setelah itu kami menurunkan lagi 100 karung, lalu kami mengambil sampel karung beras yang tumpukanya berada di tengah, akhirnya kami menemukan karung beras yang beratnya hanya 10 kilo pada saat ditimbang, ada juga karung beras yang berbobot 11 dan 12 kilogram,” jelasnya kepada jejamo.com, Rabu, 1/6/2016.
Melihat hal tersebut, masyarakat sontak tidak terima dengan adanya kiriman beras yang beratnya berbeda-beda beratnya tersebut dan masyarakat bersama Pamong meminta sopir yang mengangkut beras Bulog untuk mengembalikan ke gudang yang berada di Kota Metro.
“Kami tidak mau menerima dan meminta beras itu dimuat lagi untuk dikembalikan. Ini tidak bisa diterima, kampung kami memperoleh sekitar 600 kilo beras bulog. Kalau setiap karungya dikurangi 3 kilo saja, sudah berapa hak warga yang hilang,” imbuhnya.
Dimiyati menambahkan, selama ini warga kampung setempat tidak semuanya menerima beras bulog yang volumenya sebanyak 15 kilo, karena rata-rata warga hanya menerima 10 sampai 13 setengah kilo.
“Kami meminta agar beras yang kami terima sesuai dengan hak yang seharusnya diperoleh, karena angkanya sudah jelas 15 kilo di karungnya,” tandasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar