Selasa, 01 Maret 2016

Pemerintah Bojonegoro Klaim Harga Gabah Sesuai HPP

Senin, 29 Februari 2016

blokBojonegoro.com - Aksi turun jalan yang dilakukan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bojonegoro, Senin (29/2/2016) berjalan kondusif. Para aktivis menyuarakan terkait harga gabah yang anjlok di tingkat petani, serta tidak sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), sesuai Inpres nomor 5 tahun 2015. Akibatnya, para petani di Kota Ledre banyak yang dirugikan dan perlu ditangani pemerintah dengan segera.

Dalam demo yang diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Bojonegoro itu mereka berorasi di bunderan Adipura dilanjutkan menuju Gedung DPRD Bojonegoro dan ke Pemkab Bojonegoro. Kedatangan mahasiswa disambut, Wakil DPRD Bojonegoro, Syukur Priyanto, Wakil Kepala Bulog, Umar Syarif dan Kepala Disperindag, Basuki.

Selang beberapa waktu, Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Setyo Hartono juga menemui pendemo di wakil rakyat. Sehinga para pendemo batal menyuarakan enam petisinya di Pemkab Bojonegoro. "HPP ditingkat petani tidak sesuai. Pemerintah harus bersikap melihat kondisi itu," teriak pendemo, Abdi Nugroho di depan gedung rakyat.

Umar Syarif menyampaikan, penyerapan sejauh ini sudah 112 ribu ton. Terkait harga gabah yang turun, perlu edukasi terhadap warga. "Sudah jelas aturannya, jangan mau menjual dibawah standar," jelasnya.

Sehingga para petani bisa datang ke Bulog, susai ketetapan pemerintah. Ia juga sudah pernah turun ke sawah di tingkat petani, untuk mengetahui kondisi di bawah.

"Harga terlalu tinggi tidak boleh. Terlalu rendah juga tidak boleh, karena menyiksa petani. Disperindag tugasnya mengingatkan Bulog," terang Kepala Disperindag Bojonegoro, Basuki.

Sementara itu, Wabup Bojonegoro, Setyo Hartono meminta kepada para mahasiswa yang peduli petani, apabila menemukan kejadian dilapangan, segera melaporkannya. Supaya segera dapat ditindak lanjuti kejadian tersebut.

Usai demo, puluhan mahasiswa meninggalkan gedung dewan dengan tertib. Ketua PC PMII Bojonegoro, Ahmad Syahid mengapresiasi komitmen pemerintah yang peduli terhadap petani. "Kita akan mengawal lagi. Jangan sampai harga gabah ada permainan mavia dan juga petani dikasih peluang untuk mendapatkan haknya," pungkasnya. [zid/lis]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar