Selasa, 22 Maret 2016

Panen Melimpah, Alat Pengering Bulog Rusak

Selasa, 22 Maret 2016

MADIUN – Panen kali ini sangat bagus ,banyak yang beli gabah .sayang serapan kami terbatas akibat alat pengering rusak,” terang kepala bulog sub divre Madiun Rahmad Syahroni Putra (21/3).sehingga serapan kami baru dua persen dan upaya yang kami lakukan selain menggunakan metode lama bekerjasama dengan mitra pengadaan, maupun pengoperasian unit pengolahan gabah dan beras ,ada empat tim satker pengadaan aktif jemput bola ke sawah.

“kami keliling membawa angkutan untuk membawa gabah petani dari sawah,” terangnya.Sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), gabah kering panen dengan kadar air 25 persen rp.3700 per kilogram .sekitar 15 petugas dari empat tim hanya mampu menyerap 100 ton GKP per hari.sedangkan targetnya 200 ton GKP.”Banyak kendala di lapangan .gabah memang melimpah ,tapi tidak semua petani menjualnya,” katannya.

Dikabupaten ngawi saat ini sedang panen raya.namun ,tidak semua hasil panen di jual.sebagian petani menyimpan untuk musim panen berikutnya .”bisa jadi untuk cadangan pangan atau di jual kalau mereka butuh uang,” imbuhnya.sejak turun sebulan terakhir ,satker pengadaan baru menyerap 1200 ton gabah dari total target 2016 60 ribu ton setara beras.minimnya serapan ,lantaran bulog harus bersaing dengan pembeli swasta dan kendala lainnya.

“saat harga terjangkau,sarana pengering kami rusak berat.setelah bisa di perbaiki ,harga pasar sudah naik.sementara kami tidak bisa beli di atas HPP,” tegasnya. Tiga sarana pengering masing masing berkapasitas 42 ton .satu unit rusak berat dan satu unit lainnya rusak ringan dan sudah dioperasikan kembali.mesti begitu ,dia optimistis bisa memenuhi target pada musim panen kedua nanti.sesuai atmosfer pasar,para petani akan mengeluarkan gabah atau beras mereka menjelang musim panen kedua.”Diperkirakan akan terjadi pada juni atau juli .itu sudah masuk musim panen kedua nanti,”ujarnya.

http://suarajatimpost.com/panen-melimpah-alat-pengering-bulog-rusak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar