Senin, 14 Maret 2016
Pegawai Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Pangkalan Bun, menjual beras raskin ke pedagang beras di Komplek Pasar Indrasari, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Sumber Borneonews saat ditemui mengungkapkan, seorang pegawai Bulog menawarkan beras raskin kepadanya pada Februari 2016. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, mencapai bilangan ton.
"Saya sudah dua kali ditawari beras Dolog dari Bulog. Oertama saya tidak ingat lagi kapan dan baru-baru ini pada bulan lalu. Namun saya tolak. Bahasanya sih meminta tolong jualkan ke masyarakat. Selain itu harganya mahal, satu sak (15 kg) Rp120 ribu," kata sumber itu di tokonya, komplek Pasar Indrasari, Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar, Senin (14/3/2016).
Lanjut dia, pegawai Bulog itu juga mampu memasok beras yang digunakan untuk jatah bagi warga miskin (raskin) sesuai kebutuhan pasar. Ia menduga beras kualitas medium yang sudah sampai ke pedagang, selain dijual kiloan juga digunakan untuk bahan oplosan beras yang bertujuan mendongkrak nilai jual.
"Saya yakin beras itu saat dibeli pedagang, selain dijual kiloan juga digunakan untuk bahan oplosan," katanya.
Tawaran serupa pegawai Bulog itu ternyata juga merambah pedagang partai kecil. Seperti kepada pemilik Toko H Masrani, di Pasar Indrasari, Pangkalan Bun. Di toko ini nampak tumpukan sak beras raskin yang tertera stempel Bulog di antara beras kualitas premium dan super.
Namun pemilik toko yang tidak mau menyebutkan identitasnya ini menolak kalau dikatakan beras tersebut berasal dari Bulog.
Namun ia tidak menampik kalau ada pegawai Bulog yang menawarkan beras kepadanya.
" Kalau dari Bulog harganya yang tidak sesuai. Beras raskin yang ada ini saya beli dari warga," ungkap dia.
Ia menjelaskan, di tingkat pedagang seperti dirinya beras raskin harganya Rp9 ribu/kg. Sementara berdasarkan ketetapan pemerintah, harga beras ini hanya Rp1.600/kg.
Sementara itu, Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Suprihatiningsih, mengungkapkan dalam penyalurannya, beras medium atau yang dikenal masyarakat sebagai beras dolog oleh Bulog Sub Divisi Regional Pangkalan Bun, datangnya tidak menentu. Bahkan bisa hingga tiga bulan baru didistribusikan. Ia mengaku tidak mengetahui sebab keterlambatan penyaluran beras tersebut.
Terakhir beras raskin tersebut diterima oleh pihak Kelurahan Raja dan disalurkan ke 83 KK penerima tetap Raskin pada 2 Maret 2016. Jatah yang diterima sekaligus untuk dua bulan, yakni Januari dan Pebruari 2016.
"Datangnya beras tergantung dari Bulog, kadang hingga tiga bulan baru kita terima," ujar dia di Kantor Kelurahan Raja, Senin (14/3/2016). (KOKO SULISTYO/m)
http://www.borneonews.co.id/berita/29744-pegawai-bulog-pangkalan-bun-jual-beras-ke-pedagang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar