Kamis, 24 Maret 2016
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginstruksikan kepada Perum Bulog pada 2016 lebih fokus terhadap penyimpanan gabah dibandingkan dengan penyimpanan beras.
Selama ini, kata Deputi Bidang Usaha Agro dan Industri Farmasi Wahyu Kucoro, Perum Bulog hanya fokus terhadap penyimpanan beras. Jika itu terus dilakukan maka sulit untuk meningkatkan kualitas beras yang akan disalurkan.
"Selama ini nyimpennya beras, sesuai perintah pak presiden, kita tingkatkan kualitas dengan mencoba perbanyak penyimpanan gabah," kata Wahyu di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Wahyu menyebutkan, Kementerian BUMN akan menginstruksikan penyimpanan gabah lebih dominan dari total kapasitas gudang Bulog yang tersebar di Indonesia. Adapun, total kapasitas gudang penyimpanan beras milik Bulog mencapai empat juta ton.
Hingga saat ini, lanjut Wahyu, jumlah penyerapan beras petani yang dilakukan oleh Perum Bulog masih sangat kecil jika dibandingkan dengan kapasitas gudang Bulog. Di mana, hanya mampu menyerap 40 ribu ton.
Oleh karena itu, tegas Wahyu, Kementerian BUMN akan mengizinkan Perum Bulog untuk melakukan investasi yang besar guna meningkatkan penyimpanan gabah yang lebih dominan dibandingkan dengan beras.
"Kita akan coba investasi besar di Bulog untuk beberapa alat itu, karena ini tuntutan," tandasnya.(rai)
(rhs)
http://economy.okezone.com/read/2016/03/24/320/1344745/bulog-diminta-fokus-pada-gabah-dibanding-beras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar