Senin, 21 Maret 2016
Jombang (beritajatim.com) - Musim panen kali ini tidak disia-siakan oleh Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Surabaya Selatan (Mojokerto - Jombang). Mereka mengoptimalkan penyerapan gabah dari petani. Walhasil, baru 12 hari turun lapangan, mereka sudah menyerap 1.500 ton gabah.
"Sampai saat ini kita sudah menyerap 1.500 ton gabah dari petani. Jumlah tersebut hanya dari wilayah Jombang, karena untuk Mojokerto belum panen," ujar Norman Susilo, Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan, Senin (21/3/2016).
Norman menjelaskan, dalam sehari pihaknya rata-rata menyerap 150 ton gabah. Angka tersebut cukup fantastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada bulan yang sama. Menurut Norman, pada Maret 2015, Bulog belum melakukan penyerapan. "Namun untuk Maret tahun ini sudah terserap 1.500 ton," ujarnya mengulang.
Tingginya penyerapan itu, lanjut Norman, tidak lepas dari kerjasama yang dilakukan Bulog dengan pihak lain. Diantaranya, Gapoktan (gabungan kelompok tani), KTNA (Kontak Tani dan Nelayan Andalan), HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), Dinas Pertanian setempat, serta Satgas Bulog.
Disinggung soal harga, Norman mengatakan, pihaknya membeli gabah dari petani sesuai dengan Inpres No 5/2015. Yakni harga pokok pembelian atau HPP gabah kering sawah Rp 3.700 per kilogram. Sedang untuk HPP beras sebesar Rp 7.300 per kilogram. Dengan ketentuan, kadar air 25 persen dan kadar hampa 10 persen. Sementara untuk beras kadar air 14 persen, broken atau rusak 20 persen, serta kadar menir 2 persen.
"Kami optimistis tahun ini mampu memenuhi target penyerapan sebesar 110 ribu ton. Karena pada Maret ini saja kita sudah menyerap 1.500 ton gabah," pungkasnya. [suf/but]
http://m.beritajatim.com/ekonomi/262454/baru_12_hari,_bulog_serap_1.500_ton_gabah.html#.Vu-4RdKLTIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar