TEMPO.CO, Cirebon – Penyerapan yang dilakukan Bulog Subdivisi Cirebon belum mencapai 1 persen dari target prognosis. Prognosis ditargetkan tercapai pada puncak masa panen mendatang.
“Kontrak pengadaan kami hingga 8 Maret 2016 sebanyak 2.682,15 ton,” kata Kepala Bulog Subdivisi Cirebon Sumarna, Kamis, 10 Maret 2016. Namun realisasinya saat ini ternyata baru sebanyak 1.469,6 ton. Ini berarti realisasi penyerapan baru mencapai 0,84 persen dari target prognosis 2016, yang ditetapkan 140 ribu ton setara beras.
Masih minimnya penyerapan saat ini, ujar Sumarna, disebabkan berbagai kendala. Di antaranya luas tanaman padi yang panen di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka masih minim. Sejumlah penggilingan, termasuk penggilingan yang menjadi mitra kerja mereka, pun saat ini sebagian besar pasokannya masih berasal dari daerah Jawa Tengah, yang sudah banyak panen.
Namun Sumarna yakin pada akhir Maret ini penyerapan bisa meningkat. “Karena area yang panen sudah bertambah banyak,” ujarnya. Bahkan mereka akan menggenjot penyerapan pada akhir Maret-Juni mendatang. “Saat itu merupakan puncak panen raya musim tanam rendeng (hujan),” ucapnya. Bahkan ditargetkan prognosis 140 ribu ton setara beras bisa tercapai pada kurun tersebut.
Selain menjaga harga gabah panen petani tidak turun drastis, hal itu merupakan bentuk persiapan menghadapi tingginya harga gabah saat panen gadu mendatang. Biasanya, kata Sumarna, harga gabah saat panen masa tanam gadu (kering) akan lebih tinggi daripada harga pembelian yang ditetapkan pemerintah. “Karena itu, pengadaan akan digenjot pada puncak masa tanam rendeng,” tuturnya.
Saat ditanya soal komposisi penyerapan gabah dan beras, Sumarna mengungkapkan, 140 ribu ton setara beras tersebut terdiri atas 101.900 ton beras dan 60 ribu ton gabah. “Berarti sama dengan 140 ribu ton setara beras,” katanya. Untuk gabah yang diserap dan disimpan di gudang Bulog baru akan digiling sekitar November mendatang, sehingga bisa bertahan lama dan mereka pun akan tetap mendapatkan beras yang baru.
Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Cirebon Tasrip Abu Bakar membenarkan kabar bahwa panen di Kabupaten Cirebon baru akan terjadi pada Maret mendatang. “Untuk panen raya diperkirakan April-Mei,” katanya. Tasrip pun meminta Bulog turun langsung ke area pertanian yang tengah panen saat panen raya rendeng mendatang. Sebab, biasanya, harga gabah petani akan anjlok saat panen raya masa rendeng.
IVANSYAH
https://m.tempo.co/read/news/2016/03/10/058752474/penyerapan-bulog-cirebon-belum-sampai-satu-persen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar