Selasa, 08 Maret 2016

Serapan Pengadaan Bulog Pati Tertinggi Se-Jateng

Selasa, 8 Maret 2016

PATI – Serapan pengadaan beras dan gabah untuk stok pangan nasional Tahun 2016, hingga akhir pekan ini, Bulog Sub-Divre II Pati, menempati urutan tertinggi se-Jawa Tengah. Kepala Bulog Sub-Divre II Pati, Ahmad Kholisun, menegaskan, dalam melaksanakan program pengadaan untuk stok pangan nasional 2016, pihaknya merasa optimistis bisa mencapai target maksimal.

Yakni, sebanyak 97.000 ton setara beras, sehingga Pati kembali mempunyai andil besar sebagai penyangga stok pangan nasional. Apalagi, upaya melakukan penyerapan gabah maupun beras petani pada musim panen seperti sekarang sudah dilakukan bersama mitra kerja dan Satker Bulog.

‘’Sampai saat ini, sebanyak 78 mitra kerja sudah menyatakan ikut bergabung dalam program pengadaan stok pangan nasional,’’ujarnya. Karena itu, katanya lagi, pelaksanaan pembelian gabah maupun beras oleh para mitra kerja dan satker sudah berlangsung sejak pertengahan Januari lalu.

Dari 78 mitra kerja yang sudah melakukan kontrak pengadaan, memang baru 36 dengan kontrak sebanyak 6.630 ton, dan yang sudah memenuhi kewajibannya 29 mitra kerja dengan realisasi 4.754,7 ton setara beras. Saat ini, baru awal memasuki masa panen raya padi hasil MT I. Jadi masih terbuka kesempatan selama 9 bulan lebih atau hingga Desember mendatang.

Apalagi, rata-rata penyerapan gabah maupun beras petani di wilayah kerjanya tiap hari berkisar antara 500 s/d 700 ton/hari, dan pada puncak panen raya mencapai 1.000 ton/hari. Apalagi, jika masa panenan MTI itu bisa sampai akhir Maret mendatang, maka serapan beras maupun gabah oleh para mitra kerja akan terus bertambah.

Sebab, dari jumlah mitra kerja sebanyak itu, semua pasti akan berupaya untuk melakukan kontrak dan memenuhi kewajibannya. Dengan begitu, akan terjadi penyerapan panenan petani lebih besar. Hal itu bisa terjadi dua kali lipat, karena seluruh mitra kerja dipastikan akan terus berupaya keras. Hampir semua kabupaten di wilayah kerja Sub-Divre II Pati, rata-rata mulai panen raya.

Kendati demikian, pihaknya juga mengingatkan bagi para petani yang sudah mememanen padi pada MT I diharapkan bisa segera mengejar untuk melakukan tanam pada MT II. Hal tersebut untuk mengejar masih turunnya hujan, sehingga saat tanaman padi mulai memasuki masa pertumbuhan tetap bisa mendapatkan suplai air hujan, terutama bagi para petani yang memiliki lahan tadah hujan. (ad-64)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar