Minggu, 20 Maret 2016
Jombang pojokpitu.com, Di tengah upaya melakukan mekanisasi pengelolaan lahan pertanian, harga gabah panen petani cenderung anjlok. Di Jombang saat ini harga gabah kering panen hanya mampu dijual seharga Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kilogram. Harga ini masih jauh dari harga pokok pembelian (HPP) pemerintah Rp 3.700 per kilogram.
Pemerintah Kabupaten Jombang saat ini terus meningkatkan mekanisasi pengelolaan lahan pertanian. Seperti saat ini memasuki musim panen dan musim tanam pemerintah melakukan pembagian sejumlah alat pertanian, seperti alat tanam dan panen padi.
Sayangnya, di tengah mekanisasi ini, sejumlah petani mengeluhkan rendahnya harga gabah. Saat ini di sejumlah daerah harga gabah kering panen hanya dibeli dengan harga Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kilogram oleh tengkulak. Padahal harga sesuai HPP seharusnya Rp 3.700 per kilogram.
Nyono Suherli Bupati Jombang mengatakan mekanisasi lahan pertanian diyakini bisa memangkas ongkos produksi petani hingga 15 persen, sehingga pemerintah terus berupaya memberikan bantuan peralatan modern kepada seluruh kelompok tani. Soal harga, dia optimis Bulog bisa membeli sesuai ketentuan pemerintah.
Muhammad Suryo Alam anggota dewan Komisi IV yang membidangi pertanian, pangan, maritim dan kehutanan mendesak Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk pro aktif menjemput bola ke petani langsung, sehingga bisa menyerap gabah sesuai harga yang sudah ditentukan.
Anggota DPR RI ini juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian. Caranya, dengan terus membantu memberikan alat pertanian agar petani bisa maju dan bisa meningkatkan tingkat produksi padinya.(end)
http://www.pojokpitu.com/baca.php?idurut=24312&&top=1&&ktg=J%20Pantura&&keyrbk=Peristiwa&&keyjdl=Harga%20Gabah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar