JAKARTA, suaramerdeka.com - Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2016 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menyiratkan kondisi petani kecil yang tetap suram.
Hal itu diungkapkan koordinator LSM Protanikita Bonang, menanggapi kondisi petani yang dinilai semakin terjepit akibat kebijakan pemerintah yang abai terhadap petani sebagai pilar ketahanan pangan nasional. “NTP nasional Februari 2016 (102,23) turun dibandingkan bulan sebelumnya (102,55),” tutur Bonang di Jakarta, Rabu (9/3).
Penurunan NTP karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,18 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,13 persen.
Penurunan ini juga dipengaruhi oleh inflasi perdesaan dan NTP setiap subsektor. Selanjutnya, masih berdasarkan BPS, pada Februari 2016 ternyata terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,09 persen.
Hal ini disebabkan oleh naiknya empat dari enam indeks kelompok konsumsi rumah tangga. Untuk petani tanaman pangan, NTP bulan ini turun dari 103,94 (Januari 2016) menjadi 103,31 (Februari). Penurunan disebabkan oleh penurunan indeks yang diterima oleh kelompok petani padi.
“Penurunan harga padi diakibatkan oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras yang tidak jadi naik,” tutur Bonang.
Kondisi ini diperparah dengan fasilitas pengeringan gabah di daerah yang kurang memadai, sehingga ketika hujan datang petani kesulitan untuk mengeringkan gabah.
Alhasil, lanjut Bonaang, petani terpaksa menjual gabah dengan harga yang rendah karena masih mengandung kadar air tinggi. “Kini lengkaplah sudah derita rakyat tani di negeri kita,” tutur Bonang.
Menanggapi hal it Direktur Utama Perum Bulog Gatot Kusumayakti mengatakan itu sebuah kesimpulan analisis yang bagus. Namun pihaknya tidak bisa menanggapi karena dirinya mengklaim memiliki pengetahuan hal itu. ” Saya punya cukup pengetahuan mengenai hal itu maka saya tidak punya tanggapan,” tulis Dirut Bulog.
(A Adib/ CN33/ SM Network)
http://berita.suaramerdeka.com/nasib-petani-masih-suram/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar