Jumat, 25 Maret 2016
Laporan Reporter Tribun Jogja Padhang Pranoto
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kodim 0723 Klaten mendesak Badan Urusan Logistik (Bulog) segera merealisasikan upaya serap gabah (sergab) petani.
Pasalnya, hingga masa panen musim tanam I (MT I), belum ada kontrak sergab yang dilakukan oleh gudang bulog terutama di Klaten.
"Saya memang mendesak hal itu (penyerapan gabah). Bahkan saya mengutus pasiter saya untuk menanyakan kontrak kepada Bulog Surakarta terkait sergab berulang kali," ucap Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol (inf) Bayu Jagat, seusai panen raya padi di Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Kamis (24/3/2016).
Menurutnya, program sergab merupakan perintah langsung dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman, sewaktu panen raya di Kabupaten Sragen, beberapa waktu lalu.
Di samping itu, penyerapan gabah dianggap sebagai upaya perlindungan kepada petani, agar harga tebasan gabah tak dipermainkan oleh tengkulak. Bahkan menurutnya untuk program tersebut, pemerintah pusat menggelontorkan dana sekitar Rp 26 triliun.
Ia mengatakan, di Klaten memiliki tiga gudang bulog, yakni Karanwuni, Karanganom Mudal dan Delanggu. Namun demikian, ia mengucapkan untuk kontrak Sergab belum berjalan dengan benar.
"Kalau untuk gudang Karangwuni sampai sekarang belum. Kemungkinan minggu depan akan ada kontrak serap gabah. Tapi kalau untuk dua gudang lainnya belum tahu. Namun kami minta untuk segera saja dilakukan. Soalnya berdasarkan peraturan, sekarang bulog bisa menyerap gabah, bukan hanya beras," ungkap Bayu.
Ditambahkannya, agar Bulog juga melakukan program Sergab kepada para petani secara langsung. Hal itu terkait dengan jenis gabah yang bisa diserap oleh Bulog, sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP).
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Karangwuni Santoso mengakui hal tersebut. Pihaknya hingga kini belum bisa menyerap gabah petani, karena belum ada kontrak.
Namun demikian, dirinya mengaku tak bisa bergerak secara otonom, karena fasilitasnya itu menginduk pada Divisi regional (Divre) Surakarta.
"Untuk gudang kami, hingga kini masih nol serapan gabah untuk Masa Tanam I. Untuk kontrak serapan gabah kemungkinan akan dilakukan pada minggu depan, menganut pada Divre Surakarta, karena kami ada dibawah mereka," katanya.
Dirinya menegaskan, untuk gudang bulog di Karangwuni, tak berhak melaksanakan kontrak kecuali atas perintah Bulog Divre Surakarta. Selain itu, untuk target penyerapan gabah, juga bergantung pada jatah yang dibagikan oleh Bulog Solo Raya.
Adapun untuk jatah yang dimiliki oleh Bulog Divre Surakarta sekitar 100.000 ton. Nantinya jatah tersebut akan dibagi-bagi kepada semua gudang yang ada di semua wilayah eks karisidenan surakarta.
Dijelaskan Santoso kapasitas gudang bulog Karangwuni-Klaten adalah 24 ribu ton. Sedangkan untuk gudang Banaran-Delanggu 7000 ton dan gudang Karanganom Mudal (By Pass) adalah 3.500 ton.
"Meskipun demikian, untuk satuan kerja (satker) penyerapan hasil panen padi, serta mengolah gabah (menjadi beras) sudah mulai bekerja. Dan itu cakupannya adalah Solo. Kalau kami tenaganya terbatas," tuturnya. (*)
http://jogja.tribunnews.com/2016/03/25/kodim-klaten-desak-bulog-segera-serap-gabah-dari-petani?page=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar