Rabu, 16 Maret 2016
|
Pergantian pejabat Bulog, Kasubdivre III Surakarta dicopot, KTNA Sragen kaget.
Solopos.com, SRAGEN–Belum genap tiga bulan menjabat sebagai Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional (Kasubdivre) III Surakarta, Budhi Ganefiantara dimutasi ke Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Barat (NTB) per Rabu (16/3/2016). Rizal M., menggantikan posisi Budhi sebagai Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengadakan inspeksi mendadak (sidak) di Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen terkait dengan keluhan petani karena harga gabah anjlok. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sidak ke gudang pengeringan gabah di Karanganyar, Jumat (11/3/2016). Presiden sempat mempertanyakan penyerapan gabah di Subdivre III Surkarta dalam sidak itu. Setelah sidak Presiden, Mentan kembali mengadakan program serap gabah di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Sragen, pada Senin (14/3/2016).
“Saya tidak tahu [alasannya]. Ini alih tugas biasa. Terhitung mulai hari ini [kemarin], saya alih tugas ke Divre NTB, masih satu level dengan Kasubdivre III Surakarta. Ya, saya diminta Direksi mengisi kekosongan di sana. Pak Rizal yang menggantikan saya di Solo. Kalau saya enteng-enteng saja. Saya harus ikhlas, saya tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Budhi saat dihubungi Solopos.com, Rabu siang.
Kepala Gudang Bulog Krikilan, Masaran, Sragen, Suhardi, juga kaget ketika ada kunjungan Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta yang baru ke Gudang Masaran, Rabu siang. “Saya kaget juga. Yang saya tahu Pak Budhi baru masuk Solo Januari 2016 dan sekarang harus alih tugas di NTB. Pak Rizal sudah keliling semua kabupaten,” kata Suhardi.
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, juga gerah mendengar alih tugas Kasubdivre III Surakarta yang mendadak. Padahal Suratno baru mengirim nama-nama koordinator satuan tugas (satgas) penyerapan gabah ke Subdivre III Surakarta beberapa hari lalu.
“Mutasi Kasubdivre III Surakarta tidak menyelesaikan masalah ketahanan pangan di Soloraya. Mestinya Direksi Bulog itu menyediakan sarana dan prasarana pengolahan gabah dengan kapasitas besar. Selain itu, pemerintah harus memberi insentif kepada Bulog untuk membeli gabah di tingkat petani dengan menaikan harga pembelian pemerintah (HPP), mengingat harga gabah belakangan di atas HPP,” tuturnya.
http://www.solopos.com/2016/03/16/pergantian-pejabat-bulog-baru-3-bulan-menjabat-kasubdivre-iii-surakarta-dimutasi-ke-ntb-701355
Tidak ada komentar:
Posting Komentar