BANYUMAS- Bulog Sub Divre Banyumas memasang banner informasi harga gabah sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) di beberapa areal sawah yang siap panen padi.
Informasi harga gabah lengkap dengan mencantumkan nomor telepon satuan kerja (satker) bulog ini, sebagai langkah untuk mengantisipasi harga rendah di tingkat petani yang biasa terjadi setiap memasuki masa panen.
’’Selain untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, harga gabah di tingkat petani bisa stabil karena sesuai dengan HPP,’’ ujar Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Sub Divre Banyumas, M Priyono kemarin. Menurutnya, gabah hasil panen milik petani dengan kadar air 25 persen akan dibayar Rp 3.700 per kilogram, sesuai dengan Inpres No 5 tahun 2015.
Namun, apabila kadar air melebihi ketentuan HPP, bulog tetap membeli dengan menyesuaikan Permentan No 71 Tahun 2015. ’’Apabila kadar air mencapai 30 persen harganya berkisar Rp 3.500/kg – 3.600/kg. Harga ini lebih tinggi dibanding dibeli tengkulak,’’ujarnya.
Kelompok Tani
Priyono mengatakan, hasil panen padi milik petani nantinya akan dikumpulkan di kelompokkelompok tani, kemudian tim satker bulog turun langsung dengan sistem jemput bola mengangkut gabah petani. ’’Kami menyiapkan armada untuk mengangkut gabah,’’terangnya.
Pemasangan spanduk informasi harga gabah di areal sawah, kata dia, dinilai efektif karena mendapat respons positif dari para petani. Namun, sayangnya beberapa spanduk tersebut banyak yang hilang oleh orang yang tak bertanggung jawab. ’’Yang hilang ada di wilayah Sokaraja, Jatilawang dan Purwojati.
Mungkin harga yang dipasang bulog terlalu tinggi dibanding nilai tawar dari tengkulak,’’ ujar dia. Dengan turun langsung ke petani, dia optimistis penyerapan selama beberapa hari ke depan akan terus semakin baik seiring dengan makin banyaknya petani yang panen.
Apalagi pada tahun ini Bulog Sub Divre Banyumas menargetkan penyerapan setara beras mencapai 85 ribu ton. (H60-45)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar