Selasa, 29 Maret 2016

Sasaran Naik, Penyaluran Bakal Tuntas

Selasa, 29 Maret 2016

MAKASSAR, KOMPAS — Pemerintah siap menyalurkan beras untuk keluarga miskin dan keluarga prasejahtera yang jumlahnya sudah berubah dan direvisi. Revisi bukan hanya jumlah, melainkan juga sasaran penerima yang tak lagi keluarga, tetapi rumah tangga.

Hal ini mengemuka dalam Sosialisasi Penyaluran Beras Raskin/Rastra di Makassar, Senin (28/3). Hingga akhir 2015, raskin yang tersalur mencapai 2,76 juta ton dari target 2,79 juta ton. Penyaluran ini meliputi 15,5 juta rumah tangga sasaran. Subsidi untuk raskin tahun 2015 mencapai lebih dari Rp 20 triliun.

"Targetnya, tahun ini bisa tuntas 100 persen di seluruh provinsi. Tahun lalu, tidak semua provinsi tuntas. Kami melakukan sejumlah evaluasi dan terus memonitor dengan harapan tahun ini bisa lebih baik, lebih tepat sasaran, lebih baik dalam kualitas beras yang disalurkan dan juga harga yang terjaga," kata Tubagus Achmad Choesni, Deputi Menko PMK Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial.

Memang terkait raskin dan berbagai program jaminan sosial untuk warga miskin, Kementerian Sosial mendata kembali jumlah warga miskin. Data ini juga diharapkan valid sehingga menjadi acuan untuk berbagai program pemerintah terkait penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial. "Data itu sudah selesai dievaluasi. Berdasarkan data terbaru, penerima raskin menjadi 25,7 juta rumah tangga yang meliputi sekitar 90 juta individu. Sebenarnya dalam evaluasi pendataan ini, ada 27 juta rumah tangga yang terdata, tetapi ada laporan bahwa 1,3 juta rumah tangga tak kayak didata. Namun, untuk sementara tetap kami data dan akan dievaluasi lagi," kata Ardi Adji, Asisten Ketua Pokja, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

M Akbar Said, Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Sulselbar, mengatakan masih menunggu validasi dan perubahan data dari Kemsos terkait perubahan data sasaran penerima raskin. "Sementara ini data kami 100.000 ton, sama dengan tahun lalu. Dari sosialisasi, memang akan ada penambahan. Tapi kami menunggu validasi data. Kami siap jika data penerima berubah yang diikuti perubahan beras yang disalurkan," katanya. (REN)

http://epaper1.kompas.com/kompas/books/160329kompas/#/24/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar