Selasa, 01 Maret 2016

Harga Beras Turun, Bulog Tambah Satgas

Senin, 29 Februari 2016

KESAMBI - Meski sempat mengalami kenaikan di awal tahun, kini harga beras kembali turun.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre Cirebon Sumarna mengatakan, penurunan harga beras karena wilayah Jawa Tengah (Jateng) sudah mulai menyuplai hasil panennya.

“Jawa Tengah sudah panen. Imbasnya, harga beras di Cirebon mulai turun,” ujarnya, kemarin.

Untuk mencegah penurunan harga yang terlalu drastis, kata Sumarna, selain bekerja sama dengan sejumlah mitra kerja, Bulog Cirebon akan menurunkan 3 tim satuan tugas (satgas) ke lapangan menyerap gabah dan beras dari petani.

“Sebelumnya satgas kami hanya 2 tim,” katanya.

Selain membentuk satgas, lanjut Sumarna, Bulog Cirebon akan menggenjot penyerapan hasil panen dari petani langsung.

Hal tersebut, sambungnya, merupakan salah satu langkah dalam mencegah anjolknya harga gabah dan beras.

“Pada April atau Mei kita akan genjot penyerapannya. Soalnya, pada bulan tersebut merupakan masa panen untuk Wilayah III Cirebon,” tuturnya.

Diakui Sumarna, saat ini Bulog Cirebon belum melakukan pengadaan. Namun, pihaknya sudah melakukan kontrak dengan sejumlah mitra kerja.

“Kami sudah kontrak sebanyak 285 ton dengan mitra kerja kami,” katanya.

Dengan sudah melakukan kontrak, aku Sumarna, berarti Bulog Sub Divre Cirebon sudah siap menyerap beras dan gabah dari petani.

Selain itu, target pengadaan mereka tahun ini bertambah menjadi 140 ribu ton setara beras dari tahun sebelumnya yang hanya 135 ribu ton. “Sehingga, kita harus lakukan penguatan petugas di lapangan,” ucapnya.

Sementara itu, seorang pedagang beras di Pasar Pagi Kota Cirebon, Dedi mengatakan, saat ini harga beras sudah mulai turun sejak awal Februari lalu.

Dijelaskan Dedi, untuk beras medium saat ini dijual di kisaran Rp7.500 hingga Rp7.600/kg.
Padahal, sebelumnya beras medium dijual seharga Rp 8.500/kg. ”Beras super pun juga sudah turun,” kata Dedi.

Untuk beras super, ungkap Dedi, saat ini dijual seharga Rp9 ribu/kg dari sebelumnya Rp9.500/kg.
Diakui Dedi, penurunan harga beras tersebut dikarenakan sudah adanya suplai beras dari daerah Jawa Tengah yang sudah panen.

“Di sana lebih duluan tanam sehingga lebih duluan pula panen,” kata Dedi.

Namun, lanjut Dedi, harga beras tersebut belum bisa masuk ke Bulog.

“Harga beras Bulog itu masih menggunakan harga lama yaitu Rp7.300/kg,” kata Dedi.

Namun, seiring dengan semakin banyaknya daerah yang melakukan panen, Dedi yakni, harga beras akan terus mengalami penurunan hingga masuk dengan harga pembelian pemerintah. (man)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar