Senin, 10 Oktober 2016

Raskin Campur Kerikil dan Kutu

Minggu, 9 Oktober 2016

Jombang, koranmemo.com -  Warga Desa Tanjungwadung Kecamatan Kabuh, mengeluhkan bantuan raskin (beras miskin) yang mereka terima. Sebab beras tersebut bercampur kerikil dan kutu. Selain itu beras yang didapatkan kali ini tidak putih dan sudah berbau apek.

Kepala Desa Tanjungwadung, Supono mengakui raskin yang diterima warga kali ini buruk. Total 503 karung raskin, hampir seluruhya berkualitas sangat jelek. “Memang benar hampir merata, di sini dapat 503 sak setiap bulan namun kualitasnya buruk. Dibagikan ke seluruh RTM (rumah tangga miskin), per-saknya berisi 15 kilogram,” kata Supono, kepada wartawan, Sabtu (8/10).

Tidak hanya kali ini saja, lanjut Supono, raskin kualitas buruk juga diterima pada bulan sebelumnya. Akibatnya sebelum mengonsumsi raskin, warga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memilih dan mengoplos dengan beras kualitas lebih bagus.”Masalah ini sebetulnya sudah lama. Kami mewakili pemerintah dan pemanfaat program juga repot. Warga memang nebus harga murah, tapi pemerintah kan juga beli dari Bulog, sedangkan barang yang dikeluarkan ternyata tidak layak konsumsi,” ungkap Supono.

Terpisah, Kasub Divre VII Bulog Surabaya Selatan, wilayah Mojokerto dan Jombang, Nurman Susilo mengaku hingga saat ini tidak pernah mendapat laporan dari pihak desa terkait raskin yang dianggap berkualitas buruk. Sebab saat proses penyerahan, petugas Bulog telah menerima BAST (berita acara serah terima) dari desa setempat. “Artinya tugas kami sudah selesai dengan adanya bukti BAST. Sebab adanya BAST seharusnya beras sudah di cek oleh pihak desa sebelum disaluran ke masyarakat,” kata Nurman, dikonfirmasi Koran Memo, Minggu (9/10) pagi melalui ponselnya.

Namun demikian menurut Nurman, jika ada ditemukan beras yang kurang baik dan diyakini bahwa memang beras berasal dari gudang Bulog, pihaknya memiliki kewajiban mengganti beras dalam batas waktu 1 X 24 jam setelah ada laporan. “Masalahnya belum ada laporan dari desa. Saran saya masyarakat mengembalikan beras ke perangkat desa untuk kemudian dilaporkan ke kami (Bulog).Selanjutnya beras akan segera kami ganti,” pungkas Nurman. (ag)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar