JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, mengaku bahwa dalam percakapan telepon dengan mantan Ketua DPD Irman Gusman, dirinya sempat dikenalkan dengan seseorang bernama Memi.
Memi ialah istri Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy, yang menjadi tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. OTT ini juga menjaring Irman. Memi pun kini berstatus tersangka.
Sebelumnya, Djarot telah mengaku bahwa dirinya dihubungi lewat telepon oleh Irman beberapa bulan sebelum Irman tertangkap.
Namun tak hanya itu, Djarot pun mengakui saat ditelepon Irman selepas Idul Fitri, Irman menyebut nama Memi ketika menghubungi Djarot.
"Selain Beliau mengeluhkan harga gula yang mencapai Rp 16 ribu di Sumatera Barat, lalu dia mengatakan ada kenalan yang bisa dipercaya untuk urusan gula dan Pak Irman menyebut nama Memi," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Namun, Djarot menegaskan, pada 30 Juni sebelum dirinya dihubungi Irman, CV Semesta Berjaya telah mengajukan permohonan pembelian gula impor dari Bulog.
"Jadi tidak benar kalau CV Semesta Berjaya mendapat rekomendasi dari Pak Irman. Karena tak ada rekomendasi yang mengikat dari Pak Irman kepada kami," kata Djarot.
"Dan telepon Pak Irman beberapa waktu setelah Lebaran bukan untuk memaksa kami memberi kuota impor," ucapnya.
KPK menangkap Irman bersama Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto, istri Xaveriandy, yaitu Memi, dan adik Xaveriandy, yaitu Willy Sutanto.
Penyidik KPK juga mengamankan uang Rp 100 juta yang dibungkus plastik berwarna putih.
Uang tersebut diduga merupakan suap dari Xaveriandy kepada Irman untuk pengurusan kuota gula impor yang diberikan Bulog.
Berdasarkan gelar perkara yang dilakukan pimpinan KPK dan penyidik, Irman, Xaveriandy, dan Memi ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar