LABUAN BAJO - Sebuah gudang tempat penyimpanan beras milik seorang pengusaha, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), digerebek polisi. Penggerebekan sempat diwarnai perlawanan.
Dari penggerebekan ini diketahui, gedung tersebut memproduksi beras oplosan yang rusak dan berkutu untuk dijual sebanyak 30 ton ke Bulog Labuan Bajo dan seterusnya didistribusikan ke masyarakat.
Pemilik gudang Mahaputra bernama Lilyana terlihat menangis, tidak terima gudangnya digerebek. Namun aparat kepolisian dari Polres Manggarai Barat tetap melakukan operasi pemeriksaan di gudang tersebut dan memasang police line di sekitar gudang.
Dari penggerebekan itu didapat berton-ton beras oplosan rusak dan berkutu. Meski demikian, pemilik gudang yang diketahui juga seorang pengusaha besar di Labuan Bajo ini mengaku bahwa beras-beras itu sangat layak untuk dikirim ke Bulog.
Dia juga mengaku, selama ini tidak adanya komplain dari kantor Bulog di Labuan Bajo. Meski beras rusak dan berkutu, wanita paruh baya ini tetap mengaku berasnya bagus dan sangat layak jual.
Di tempat terpisah, Kepala Perum Bulog cabang Labuan Bajo mengatakan, pihaknya tidak mengetahui kalau beras yang akan dikirimkan ke Bulog adalah beras campuran beras dari Makassar.
Sesuai dengan perjanjian kontrak kerja antara Bulog dan pengusaha Mahaputra, beras tersebut yang boleh dicampur adalah beras dari lembor dan terang yang ada di Kabupaten Maggarai Barat.
Rencananya, beras sebanyak 30 ton yang dipesan oleh Bulog ini akan didistribusikan ke masyarakat di wilayah Kabupaten Manggarai Barat. Lebih lanjut, pihaknya menyilahkan kepolisian memproses hukum atas kejadian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar