POJOKJABAR.com, CIANJUR – Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Cianjur pantau kualitas beras miskin (Raskin). Menyusul maraknya beras miskin berkualitas jelek seperti berkutu di sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur.
Kabid Distribusi dan Akses Pangan Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Cianjur, Abdul Hanan Sukmana menjelaskan, banyaknya beras miskin berkualitas jelek adalah sebuah ironi. Oleh karenanya, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan bulog agar tidak menyalurkan beras miskin berkualitas jelek.
“Setiap sebulan sekali kami terjun ke lapangan untuk mengecek kondisi beras. Tak hanya itu, kami pun sudah beberapa kali meminta kepada pihak bulog agar tidak menyalurkan beras berkualitas jelek kepada masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, beras miskin yang dikirim berasal dari daerah Cirebon, Tasikmalaya, dan Jawa Timur tersimpan lama dan terjadi kelembaban. Selain itu, karena kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi beras miskin yang tinggi. Sehingga beras yang seharusnya belum dipanen menjadi terpaksa harus dipanen muda.
“Beras muda denga kualitas kadar 14 persen secara otomatis akan berdampak pada kualitas beras yang jelek,” tuturnya.
Saat ini para petani di Kabupaten Cianjur belum siap menyediakan kebutuhan beras miskin, sehingga Pemerintah Kabupaten Cianjur harus terpaksa memasok beras dari luar daerah. Meski begitu, kami menghimbau kepada masyarakat jika menemukan beras miskin dengan kualitas jelek segera melaporkan kepada RT, desa, kecamatan, Badan Ketahan Pangan maupun bulog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar