Senin, 3 Agustus 2015
SUMBAWA, KOMPAS — Kontak Tani dan Nelayan Andalan mengapresiasi langkah pemerintah mendorong Perum Bulog menyerap dan menjaga harga jagung agar tidak terlalu rendah. Kepastian pembeli diyakini akan semakin menggairahkan petani mengurus dan meningkatkan produktivitas jagung mereka.
"Petani akan ragu manakala tidak ada kejelasan pembeli. Ada dua pilihan, yakni yang sudah-sudah menjual kepada pengusaha. Dan disiapkan pula untuk menjualnya ke Bulog," kata Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan Winarno Tohir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (1/8).
Winarno menuturkan, salah satu kendala selama ini adalah permasalahan pergudangan di pelabuhan. Kekurangan gudang atau gudang-gudang yang penuh akan menghambat kelancaran bongkar. Akibatnya, pengusaha pun tidak bisa lagi segera membeli jagung petani jika gudang penuh. Kondisi seperti ini jelas merugikan petani.
"Terkait hal ini kami akan melakukan pendekatan ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN karena masalah itu ada di bawah Pelindo," kata Winarno.
Terkait ekspor jagung dari Sumbawa ke Filipina, Winarno mengatakan hal tersebut membuktikan kemampuan petani setempat mengelola usaha tani mereka. Hal itu dicapai meski NTB hanya memiliki hari hujan efektif dua bulan.
Menurut Winarno, keterlibatan Perum Bulog untuk ikut menyerap jagung akan menjadi solusi di sisi kepraktisan bagi pengusaha pakan ternak. Selama ini kerap ada keluhan pengusaha yang merasa sulit mendapatkan jagung petani karena posisinya tersebar.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada kunjungan kerjanya ke Sumbawa mendapati harga jagung kering petani di Desa Motong, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa Rp 2.100 per kilogram.
Pada kesempatan tersebut, Perum Bulog juga didorong segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyerap dan membeli jagung petani dengan harga di atas Rp 2.100 per kg.
"Kami minta Bulog bisa menyerap jagung untuk mengangkat harga di tingkat petani," kata Amran. Mentan pun meminta pengusaha pakan ternak menyerap jagung petani. (CAS)
http://epaper1.kompas.com/kompas/books/150803kompas/#/17/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar