Senin, 31 Agustus 2015

RI akan Impor 500 Ribu Sapi Indukan

Senin, 31 Agustus 2015


JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) berniat memperbanyak peternakan sapi di dalam negeri. Salah satu strateginya, pada 2016, Kementan berancang-ancang melakukan impor sapi indukan sebanyak 500 ribu ekor.

Rencana tersebut, menurut Dirjen PKH Muladno Bashar, telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ia optimistis, jika rencana tersebut terwujud, agenda swasembada sapi pun akan cepat terealisasi.

Impor sapi indukan sebanyak 500 ribu ekor, lanjut Muladno, juga berguna menambal depopulasi sapi dalam beberapa tahun terakhir. "Ini untuk mengembalikan populasi sapi paling tidak pada tingkat populasi yang sama dengan 2011, yakni 14 juta ekor sapi, dibutuhkan sapi indukan sampai 500 ribu ekor," ujarnya, akhir pekan lalu.

Muladno menuturkan, impor sapi indukan kemungkinan besar akan dilakukan oleh pemerintah melalui Perum Bulog. Sapi indukan tersebut kemudian akan dititipkan di feedlotter milik swasta karena perusahaan peternakan milik pemerintah memiliki keterbatasan kandang.

Pada tahun ini, pemerintah berencana melakukan impor sapi indukan sebanyak 30 ribu ekor. Namun, itu semua masih dalam proses pengadaan. "Kami masih melakukan penghitungan, apakah jumlah segitu cukup dan sumber dananya bagaimana, belum dirapatkan," kata Muladno.

Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (Aspin) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meminta pemerintah tidak terburu-buru mendatangkan sapi indukan dari luar negeri untuk mengatasi turunnya populasi di Indonesia. Ketua Aspin Boyolali Suparno di Boyolali mengatakan, permintaan untuk pemerintah tidak terburu-buru mengambil kebijakan tersebut karena dianggap kurang efektif  dalam mengatasi turunnya populasi di dalam negeri.

Dukungan peternak
Ia menilai, persoalan menyangkut hal tersebut memang tidak sederhana. Akan tetapi, katanya, para peternak akan mendukung jika peningkatan produksi sapi dalam negeri wajib dibantu dengan dana yang signifikan dibandingkan dengan mempercepat impor.

Suparno menjelaskan, program inseminasi buatan (IB) sebagai kebijakan yang positif untuk menaikkan populasi sapi karena melalui program itu. Ia mengatakan, sapi dapat mempunyai anak tidak hanya satu ekor. Indukan sapi dapat melahirkan hingga dua ekor pedet (anak sapi).

Jika pemerintah menyediakan dana yang besar bagi usaha pembibitan sapi, katanya, hal itu akan membuat tidak perlu terburu-buru setiap menghadapi situasi harga yang tidak stabil seperti saat ini dengan mengambil kebijakan mendatangkan sapi dari luar negeri.
   
Menurut dia, pemerintah dapat memberikan kepercayaan kepada kelompok petani untuk mengembangkan usaha dengan model pendampingan melalui tenaga ahli dan dana bantuan yang memadai. "Kami optimistis bahwa Indonesia dapat bangkit dalam mengelola dan memproduksi daging sapi pada masa mendatang," ujarnya, Sabtu (29/8).

Sebelumnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, keputusan untuk mengimpor sapi indukan tersebut diambil setelah dilakukan kalibrasi data terkait pemenuhan daging sapi yang dimiliki oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, serta Badan Pusat Statistik (BPS). Menurutnya, pasokan daging sapi yang terbatas sempat menyebabkan kenaikan harga daging sapi di berbagai daerah. Untuk itu, pemenuhan kebutuhan daging harus dipenuhi, termasuk menambah stok melalui impor.

"Tidak heran kalau harganya naik. Saya belum ingin sampaikan angkanya. Tapi, impor diperlukan, bukan hanya bakalan, melainkan juga indukan. Kalau ditunda, makin lama kekurangan itu terjadi," kata Darmin, Kamis (27/8).

Menurut dia, berdasarkan kalibrasi data tersebut, pemenuhan kebutuhan sapi indukan bisa memerlukan waktu yang lama hingga lima tahun agar kebutuhan daging sapi yang benar-benar memadai dapat terpenuhi. "Ini sudah berlangsung dalam beberapa tahun. Sehingga, untuk kembali ke (pemenuhan sapi) indukan, perlu empat atau lima tahun untuk mengejar kembali posisinya itu aman," ujarnya.
 rep: Sonia Fitri antara ed: Nidia Zuraya

http://www.republika.co.id/berita/koran/industri/15/08/31/ntxygm12-ri-akan-impor-500-ribu-sapi-indukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar