Rabu, 19 Agustus 2015

Harga Daging Sapi Bisa Rp 70 Ribu Per Kg (2-Habis)

Rabu, 19 Agustus 2015

Masih Negosiasi
Untuk meredam gejolak harga daging sapi, pemerintah membuka keran impor sapi hidup sebanyak 200-300 ribu sapi ekor hingga akhir tahun ini. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengungkapkan, rencana impor tersebut sudah disetujui Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kemungkinan besar izin impor sapi dibuka hingga akhir tahun sebanyak 200-300 ribu ekor. Kemendag dan Kementan sudah sepakat akan mengimpor sapi supaya harga di dalam negeri tidak semakin naik. Tinggal eksekusi. Kalau diguyur, tidak akan ada yang menimbun lagi dan harga akan turun,” tegas dia.

Informasi yang beredar di Kemendag dan Kementan menyebutkan, impor tersebut akan diberikan sepenuhnya kepada Perum Bulog. Sebelumnya, Bulog telah mendapatkan izin impor 50 ribu ekor sapi siap potong. Sebanyak 50 ribu ekor sapi impor itu merupakan bagian dari 200-300 ribu ekor yang disebutkan Mendag Lembong.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan dana Rp750 miliar untuk mengimpor 50 ribu ekor sapi siap potong tersebut dengan asumsi per ekor Rp 15 juta. Namun, impor dilakukan bertahap mulai awal September 2015.

"Kami akan datangkan bertahap, mulai awal tahun depan. Namun kami tidak bisa pastikan berapa yang datang untuk tahap awal itu karena ini bisa menjadi analisa pihak-pihak tertentu yang belum ingin harga daging sapi di dalam negeri stabil," tutur dia kepada Investor Daily.

Djarot mengungkapkan, Bulog siap menjadi stabilisator harga daging sapi di Tanah Air, harapannya harga daging sapi akan berangsur turun hingga di bawah Rp 100 ribu per kg. Stabilisasi harga tersebut membutuhkan dukungan semua pihak. Karena itu, Bulog terus berkoordinasi dengan instansi dan pihak-pihak terkait agar proses stabilisasi berjalan dengan baik. "Dengan stabilisasi ini kami juga berusaha memutus mata rantai distribusi daging sehingga menjadi lebih efisien," papar dia.

Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menambahkan, pihaknya sedang dalam proses pemilihan pemasok sapi siap potong asal Australia. Selanjutnya akan dilakukan negosiasi dan ditargetkan sapi-sapi siap potong tersebut tiba di Indonesia sebelum Idul Adha pada 24 September 2015. “Impor ini untuk mengendalikan harga. Harga daging sapi di pasar ditargertkan bisa turun terus hingga di bawah Rp 100 ribu per kg,” kata dia.

Dia menjelaskan, bukan tidak mungkin jika pemerintah kemudian menunjuk Bulog mengimpor sapi bakalan. Artinya, ke depan Bulog bisa saja berekspansi menjadi feedlotter. Langkah ini bisa sekaligus memangkas mata rantai supaya distribusi daging lebih efisien dan harganya murah.

“Secara keahlian dan modal, kami siap. Tidak ada masalah. Konsepnya, bukan karena pemerintah mau mengatur impor, tapi untuk menjaga harga. Karena itu, bukan tidak mungkin jika kami juga membeli sapi lokal untuk stok,” tegas dia.

Kementan mencatat kontribusi sapi impor terhadap kebutuhan dalam negeri sekitar 20 persen dari kebutuhan. Hingga Januari-Juli 2015 sudah ada stok sapi yang siap potong kurang lebih 560 ribu ekor. Dari jumlah, 60 persen sudah dipotong atau 332.147 ekor hingga Juli 2015. Sedangkan realisasi impor sapi bakalan pada kuartal I-2015 (Januari-Maret) sebanyak 97.618 ekor dari target 100 ribu ekor. Pada kuartal II (April-Juni) terealisasi 201.643 dari target 267.624 ekor. Total hingga Juni 2015, impor 298.861 ekor sapi bakalan sudah terealisasi. Khusus untuk impor daging sapi beku, sedikitnya telah diimpor sebanyak 12 ribu ton dan 1.000 ton lainnnya khusus diimpor Perum Bulog untuk kegiatan operasi pasar (OP) demi meredam harga daging.

 Investor Daily

Ridho Syukro/Tri Listyarini/FMB

http://www.beritasatu.com/ekonomi/300164-harga-daging-sapi-bisa-rp-70-ribu-per-kg-2habis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar