Kamis, 27 Agustus 2015
TNI dan Polri Terlibat Atasi Gejolak Harga
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mulai mengerahkan aparat TNI AD dan Polri untuk mencegah kemungkinan terjadinya spekulasi harga beras pada musim paceklik 2015/2016. Stok beras Perum Bulog saat ini diakui belum aman untuk stabilisasi harga. Akan tetapi, sudah ada komitmen pasokan tambahan 1,4 juta ton beras.
Hal itu terungkap dalam koordinasi lintas sektoral/lembaga untuk optimalisasi pengadaan beras Bulog dan stabilisasi harga beras pada musim paceklik 2015/2016, Rabu (26/8), di Kementerian Pertanian, Jakarta.
Pada kesempatan itu hadir Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAD Jenderal Mulyono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha Syarkawi Rauf, serta para pengusaha penggilingan padi dan petani dari sejumlah daerah.
Dirut Perum Bulog mengatakan, saat ini total pengadaan beras Bulog 2015 sebanyak 1,85 juta ton. Karena sebagian sudah termanfaatkan untuk keperluan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin), stok beras yang ada di gudang Bulog sekarang 1,62 juta ton.
Dengan adanya komitmen tambahan pasokan beras ke Bulog 1,4 juta ton dalam satu bulan ke depan dalam acara tersebut, diharapkan total pengadaan beras Bulog pada akhir September 2015 menjadi 3 juta ton.
Ditanya apakah komitmen penjualan beras 1,4 juta ton ke Bulog dalam sebulan ini akan terealisasi, Djarot berharap itu akan terealisasi. Djarot meminta wartawan untuk menanyakan langsung kepada Panglima TNI bagaimana mewujudkan komitmen tersebut.
Panglima TNI mengatakan, tujuan utama meminta para petani dan pengusaha penggilingan padi menjual beras ke Bulog untuk memberikan sinyal ke pasar bahwa stok beras di gudang Bulog cukup sehingga tidak perlu mengimpor.
"Hari ini pengadaan (komitmen) penjualan beras ke Perum Bulog 1,44 juta ton," katanya. Panglima TNI dan Mentan akan segera melapor ke Presiden agar tidak perlu mengimpor beras dengan adanya realisasi tambahan pengadaan beras 1,44 juta ton.
"Apalagi kalau ada tambahan lagi beras ke Bulog 1 juta ton," kata Panglima TNI.
Mentan mengatakan bahwa panen padi kembali akan berlangsung September 2015. Pihaknya berharap serapan beras Bulog akan semakin meningkat.
Mentan juga memastikan bahwa 76 persen bahkan 80 persen dari total luas tanam padi 2014/2015 seluas 14 juta hektar sudah terealisasi.
Pada kesempatan itu, para pengusaha penggilingan padi dan pedagang beras mempertanyakan tingkat harga dan kualitas beras yang akan diserap Bulog.
Sebagian pengusaha keberatan dengan harga beli beras Perum Bulog sesuai HPP yang terlalu rendah. Belum lagi adanya tambahan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 1,5 persen dari total nilai beras yang dijual ke Bulog. (MAS)
http://print.kompas.com/baca/2015/08/27/Stok-Beras-Bulog-Bakal-Naik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar