Sabtu, 15 Agustus 2015
TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan harga cabai belakangan ini mendorong Perum Bulog dan Kementerian Pertanian melakukan operasi pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan operasi pasar tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga cabai di pasar. "Supaya harga tetap terkontrol serta tidak merugikan konsumen dan pedagang," ujar Djarot saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Sabtu, 15 Agustus 2015.
Dalam operasi pasar tersebut, ucap Djarot, Bulog menggelontorkan 4 ton cabai yang terdiri atas cabai merah dan cabai hijau. Tak hanya di Pasar Induk Kramat Jati saja, Bulog juga akan melakukan operasi pasar di beberapa pasar lain, seperti Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tanah Tinggi, Pasar Klender, dan pasar di Tangerang. "Kita cari mana titik-titik yang dirasa mengalami kenaikan harga," tuturnya.
Direktur Komersial Perum Bulog Fadzri Sentosa mengatakan saat ini harga cabai rawit merah di pasaran mencapai Rp 57-60 ribu per kilogram. Dengan adanya operasi pasar ini, Fadzri berharap harga cabai rawit merah di pasar akan turun. "Kami inginnya harganya jadi Rp 40 ribu per kilogram," ujar Fadzri.
Dalam operasi pasar tersebut, Bulog menjual cabai rawit hijau seharga Rp 20 per kg dan cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg.
Fadzri menjelaskan, pihaknya membeli cabai langsung dari petani Blora dan Magelang. Namun dia enggan menyebutkan berapa harga cabai yang Bulog beli dari petani. "Itu urusan dapur kita," ucapnya. Fadzri menuturkan operasi pasar akan dilakukan hingga harga cabai rawit merah di pasar relatif normal di kisaran Rp 40 ribu.
DEVY ERNIS
http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/15/090692197/harga-cabai-melonjak-bulog-gelar-operasi-pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar