FAJARONLINE, MAKASSAR — Anggota Komando Daerah (Kodam) VII Wirabuana, ikut membantu Badan Urusan Logistik (Bulog), untuk menghadapi persaingan pembelian beras di daerah-daerah di Sulawesi Selatan.
TNI turun tangan, ke sentra-sentra panen padi, dan mendampingii para petani dalam hal menjual beras. “TNI harus membantu mendorong petani menjual beras ke Bulog. Bukan ke pihak swasta, apalagi spekulan,” jelas Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Bachriar, di Baruga Lappo Ase Bulog Sulselbar, Senin 31 Agustus.
Itu disampaikan Bachtiar, dalam Rapat koordinasi Optimalisasi Penyerapan beras, yang dihadiri ratusan pedagang mitra pembeli Bulog, dan para anggota Kodam VII Wirabuana, kemarin.
Salah satu persoalan penting yang dihadapi Bulog, adalah harga pembelian tengkulak selalu lebih tinggi. Jika Bulog misalnya memasang harga Rp5.000 perkilogram beras, swasta memasang harga sampai Rp6.000 bahkan Rp8.000.
“Padahal, swasta ini cuma pakai strategi pembelian. Mereka memang beli tinggi, tapi tidak banyak,” katanya.
Kepala Bulog Sulselbar, Abd Muis, menyebut Sulawesi Selatan menargetkan menyerap hingga 471.390 ton tahun ini, namun realisasinya masih 237.756 ton. Dalam rapat koordinasi kemarin, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Muh Aris.(sbi/wik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar